Kondisi negara dalam keadaan bangkrut di mana THR untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak penuh dengan alasan anggaran banyak digunakan untuk menangani Covid-19.
Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Ahad (2/5/2021). “Anggaran negara banyak dipakai infrastruktur dan dikorupsi elitnya. Ini menyebabkan kondisi negara di ambang kehancuran,” ungkapnya.
Kata Muslim, Rezim Jokowi terlalu percaya diri dengan pembangunan infrastruktur tanpa pemikiran yang matang. “Dan ketika tidak ada dana, pajak dinaikkan dan utang ditambah. Pemasukan dari pajak tidak sesuai target,” jelasnya.
Muslim mengatakan, THR ASN yang dibayar tidak penuh menjadi indikasi Rezim Jokowi menuju kehancuran. “Justu kehancuran Rezim Jokowi dari internal sendiri,” ungkap Muslim.
Pencairan THR ASN tahun ini tanpa komponen tunjangan kinerja memang menuai komentar pedas, tak terkecuali dari eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli yang merasa seharusnya hak birokrat tidak disunat.
Namun, Yustinus Prastowo, sebagai Staf Khusus Menteri Keuangan angkat suara. Dalam cuitannya Prastowo mengatakan kebijakan ini diambil dalam posisi sulit, di saat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sangat dibutuhkan untuk menangani pandemi covid-19.
“Kalau pendekatannya rasa syukur, kita bersyukur di saat kondisi sedang sulit dan banyak saudara kita berkekurangan, kita masih mendapatkan THR,” tulis Prastowo pada akun twitternya, Jumat (30/4/2021).
“Ini wujud empati dan solidaritas sebagai bangsa. Pengorbanan teman-teman ASN tak akan sia-sia, itu keutamaan moral yang layak diapresiasi,” lanjutnya.