Kehadiran Partai Ummat memang memberi harapan bagi pendukungnya. Partai ini belum dideklaraaikan saja elektabilitasnya sudah muncul di beberapa lembaga survei. Berbeda halnya dengan PAN, hasil survei beberapa lembaga survei pada tahun 2021 ini justeru menunjukkan elektabilitasnya terus menurun.
Demikian dikatakan Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Sabtu (2/5/2021).
Kata Jamiluddin, ada kemungkinan, turunnya elektabilitas PAN disebabkan pendukungnya banyak yang nyeberang ke Partai Ummat. Kemungkinan pendukung yang nyeberang itu dari kader Muhammadiyah.
“Suka tidak suka, eksistensi PAN selama ini karena mendapat dukungan dari kader Muhammadiyah. Dengan kehadiran Partai Ummat, dikhawatirkan kader Muhammadiyah meninggalkan PAN,” jelasnya.
Jamiluddin mengatakan, kader Muhammadiyah meninggalkan PAN karena lebih menokohkan dan mengidolakan Amien Rais daripada Zulkifli Hasan. “Tentu peluang Partai Ummat masuk Senayan akan semakin besar. Sebab, kader PAN jumlahnya cukup signifikan untuk mengantar Partai Ummat ke Senayan,” ungkap Jamiluddin.
Kehadiran Partai Ummat membahayakan PAN pada tahun 2024 bila tetap mengandalkan basis suara dari Muhammadiyah. Dikhawatirkan PAN akan terdepak dari Senayan.
“Agar hal itu tidak terjadi, PAN sebaiknya memperluas basis pemilihnya di luar kader Muhammadiyah. Waktu untuk itu masih cukup. Masalahnya apakah Zulkifli Hasan cukup mampu melebarkan basis suaranya hingga tahun 2014 ? Tentu kaser PAN yang bisa menjawabnya,” pungkasnya.