Ada dugaan taipan dan cukong di balik penangkapan serta penahanan mantan Sekretaris Umum (Sekum) FPI Munarman.
Demikian dikatakan pengamat seniman politik Mustari atau biasa dipanggil Si Bangsat Kalem (SBK) dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Kamis (29/4/2021). “Pola taipan dan cukong terlihat pasca Munarman ditangkap dan ditahan, Mabes Polri kebanjiran kangan bunga,” ungkapnya.
Kata SBK, cukong dan taipan ingin melakukan politik balas dendam atas kekalahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI 2017. “Ini masih rangkaian balas dendam cukong dan taipan terhadap Habib Rizieq Shihab (HRS), FPI dan Munarman,” papar SBK.
SBK mengatakan, cukong dan taipan ini mempunyai pengaruh yang luar biasa dalam kebijakan di Indonesia. “Mereka ini minoritas tapi dengan modal yang besar bisa mempengaruhi dan menguasai Indonesia,” jelas SBK.
Selain itu, ia mengatakan, cukong dan taipan juga menggelontorkan dana ke buzzerRp untuk melakukan pembusukan opini terhadap FPI, HRS dan Munarman di media sosial. “BuzzerRp merusak demokrasi Indonesia,” pungkasnya.