Berbagai macam jaring aspirasi masyarakat (Jasmas) yang bisa didapatkan oleh masyarakat melalui Dewan, baik dari mulai DPRD, DPRD Propinsi atau DPR RI. Tapi ada juga informasi dari Desa di kecamatan Modo, bahwa ada jasmas dari perusahaan (CSR).
Belum jelas CSR dari perusahaan atau lembaga apa, tapi Ali, Kades Sidodowo yang ditemui wartawan www.suaranasional.com mengatakan bahwa ,”Jasmas itu dari CSR/lembaga PDH, ini perusahaan atau lembaga luar negeri saya lupa namanya, yang pasti kita anggota sudah diminta kelompok sebesar 5 juta perorang.”
Ketika ditanya tentang kapan kira-kira Jasmas itu keluar, Ali mengatakan,”kira kira tahun ini keluar sesuai yang dijanjikan.”
“Warga dusun samber, Desa Sidodowo yang biasa disebut Lek-to salah satunya dan Nuryanto warga nguwok sebagai pembawa jasmas PDH,” ucap Ali Kades Sidodowo Kecamatan Modo.
Ada sekitar 30 hingga 50 orang dalam satu kelompok yang diminta untuk membayar komitmen fee yang masing-masing sebesar Rp 5 juta (Lima juta rupiah) atau sekitar 150 hingga 250 juta uang yang dikumpulkan.
Ketika ditanya kenapa kok diminta dulu dana 5 juta, padahal belum tentu benar Jasmas nya. Dengan tersenyum Kades Ali mengatakan,” ya sama kayak bantuan BKPD mas, kan bayar duluan sebesar 10 persen, semua itu Sekarang minta di depan,” Demikian Ali menjelaskan. Bersambung..
(Rinto Caem).