Citra polisi makin buruk atas sikapnya yang belum memecat anggota yang terlibat dalam pembunuhan enam Laskar FPI.
“Pembunuh enam Laskar FPI masih aktif bertugas membuat citra Polri semakin terpuruk di mata publik,” kata aktivis Mujahid 212 Damai Hari Lubis kepada www.suaranasional.com, Kamis (15/4/2021).
Menurut Damai, publik akan berspekulasi adanya tugas untuk melakukan pembunuhan enam Laskar FPI karena yang terlibat dalam peristiwa KM 50 belum dipecat dari keanggota korps berbaju coklat.
“Masyarakat semakin bertanya-tanya tentang kebenaran adanya rumor, bahwa mereka para pelaku tersangka penembakan memang sengaja ditugaskan untuk membunuh oleh seseorang atau kelompok orang yang bila benar rumor ini, tentunya orang sebagai medelpleger tersebut atau orang-orang dimaksud,” jelas Damai.
Selain itu, Damai menyoroti aparat kepolisian yang terlihat berat sebelah dalam menjalankan penegakan hukum protokol kesehatan (prokes). “Polri langsung menetapkan tersangka dan menahan Habib Rizieq Shihab (HRS) dalam kasus pelanggaran prokes, namun tidak memproses hukum Presiden Jokowi yang membuat kerumunan,” paparnya.