Ngopi Bareng Ketua DPRD di Wahana Edukasi Talasari Kabupaten Kediri

Uncategorized

Jelajah KOPI Nusantara diterima ketua DPRD kabupaten Kediri di Desa Wonoasri kecamatan Grogol Kabupaten Kediri, Sabtu 4/4/2021 di wahana edukasi Tasalasi.

Pada kesempatan itu Kepala desa Anik Muryantini  menyampaikan wahana edukasi yang dikelola badan Usaha (BUMDES) Talasari. Ia juga mengucapkan terimakasih atas kunjungan Jelajah Kopi Nusantara dalam rangka menggali potensi kopi di wilayah Kediri.

“Apa lagi di saat pemulihan ekonomi skala nasional oleh pemerintah, ini adalah kehormatan bagi pemerintah desa memperkenalkan edukasi baru di wahana ini kepada masyarakat khususnya kabupaten Kediri. Semoga kedepannya kami bisa membantu masyarakat petani kopi untuk ikut berperan dalam peningkatan produknya,” katanya.

Acara yang juga dihadiri Badan Pengawas Desa (BPD) dan masyarakat. Ketua DPRD kabupaten Kediri Dodik Porwanto mengatakan petani kopi di wilayah kabupaten Kediri cukup banyak walaupun tidak seluas daerah lain akan tetapi kendala kendala mulai dari pemasaran dan juga pendapatan masih terlalu minim untuk kategori petani kopi.

“Padahal kopi adalah kebutuhan yang bisa di bilang prioritas suatu contoh kecil saat kita datang atau bertamu kerumah warga hal yang sering di tanyakan dulu adalah Minum Kopi,” ungkap Dodik Porwanto.

Ia mengatakan, kopi bukan sekedar minuman akan tetapi sudah masuk kategori budaya masyarakat Kediri dan masyarakat Indonesia yang juga harus dijaga dan dilestarikan mulai dari petani sampai ke konsumen sehingga mampu memberikan warna baru dalam meningkatkan UMKM.

Lebih lanjut Ketua DPRD kabupaten Kediri menyampaikan harapan besar agar jelajah kopi Nusantara bisa mengangkat kepercayaan petani maupun pengusaha kecil kopi bahwa kopi baik di petani maupun UMKM bisa tersenyum di tengah pendemi sekarang

Ketua Tim Jelajah kopi Nusantara Ahmad Bahar menyampaikan bahwa perjalanan jelajah kopi Nusantara bisa mendapat masukan baik dari kalangan pemerintah maupun pengusaha dan juga petani agar output dari perjalanan  spiritual ini bisa menghasilkan karya buku dari berbagai kalangan masyarakat pemangku kepentingan dan juga konsumen kopi. “Sehingga minum kopi menjadi budaya yang trus bangkitkan serta nantinya buku ensiklopedi kopi betul betul bisa menjadi penyemangat baru bagi pecinta dan petani kopi di Indonesia pada umumnya,” ungkap Ahmad Bahar.