Kolonel (Purn) Sugeng Waras Mendapat Teror

Uncategorized

Ketua Aliansi Profesional Indonesia Bangkit (APIB) Jawa Barat Kolonel (Purn) Sugeng Waras mendapat teror.

“Kamis 1 April 2021, jam 02.30, rumahku di Bandung kembali didatangi orang tak dikenal, melempar batu ke mobilku yang saya parkir di beranda depan, dengan menyiram cat yang dicampur tiner,” kata Sugeng Waras dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Jumat (2/4/2021).

Bukan kali ini, saat mendampingi kasus Ruslan Buton dan Mayjen Purn Kivlan Zein, Sugeng Waras juga mendapat teror. “3 x diteror dalam seminggu dengan berganti ganti nama dan profesi, namun berhenti beberapa hari kemudian setelah saya hadapi,” ungkapnya.

Berdasarkan keterangan dari anak tetangga bernama Jefri, melihat ada dua orang laki-laki bersepeda motor kabur meninggalkan lokasi Sugeng Waras.

“Saya dengar ada sapaan dari tetangga yang mau sholat Subuh melewati depan rumah menyampaikan ada tumpahan Cat bahu tiner, juga ada beberapa semburan dibeberapa tempat di rumahku dan rumah tetangga sebelahku. Setelah saya telusuri, ternyata ada gumpalan cat campur tiner dengan bungkus plastik yang sudah terbuka, dibawah kolong mobil, juga terdapat luka kecil dan Penyok dibagian belakang, akibat terkena lemparan batu keras sekepal tangan orang dewasa dan menonjol runcing yang saya ketemukan tidak jauh dari mobil yang saya parkir,” ungkapnya.

Sugeng Waras memperkirakan teror untuk membakar mobil, rumah dan seisinya. “Yang sangat mungkin juga akan merambah rumah rumah tetangga yang padat rumah dan padat penduduk, dengan jalan jalan lorong cukup dilewati satu motor,” ujarnya.

Kamis, 1 April 2021 jam 18.30, ada tetangga yang menyampaikan ke saya, bahwa pada Selasa, 30 Maret, siang hari, ada 2 orang, laki dan perempuan berspeda motor, menanyakan : Di mana rumah Sugeng? Ciri ciri umum orangnya, yang laki laki berbadan tegap, bicaranya bukan logat orang Jawa

“Khusus kepada, oknum yang akan berniat jahat kepada saya. Tanpa berniat narsis dan takabur, aku ingin mengetuk nuranimu. Siapa anda, dari mana Anda, apa maksud dan tujuan Anda. Jika anda hanya melaksanakan perintah, pikirkan kembali baik buruknya dan untung ruginya perintah itu.”