Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo (Romo Benny) tidak seperti dulu yang hanya diam atas pembegalan Partai Demokrat.
Demikian dikatakan Aktivis Katolik Leonardus Sugiman dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Senin (15/3/2021). “Romo Benny masuk kekuasaan justru tidak bisa menyuarakan kebenaran dan keadilan,” ungkapnya.
Kata Leonardus Sugiman, Romo Benny lebih baik keluar dari BPIP dan melakukan advokasi ke masyarakat. “Citra Romo Benny menjadi buruk masuk kekuasaan. Seorang agawaman yang terkooptasi penguasa,” papar Leonardus Sugiman.
Leonardus Sugiman mengatakan, Romo Benny dalam kapasitas sebagai budayawan juga bisa menyuarakan adanya pembegalan terhadap Partai Demokrat yang dipimpin secara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). “Romo Benny bisa mengkritik langkah yang dilakukan Moeldoko terhadap Partai Demokrat. Padahal langkah Moeldoko melanggar konstitusi dan Pancasila,” jelasnya.
Kata Leonardus Sugiman, Romo Benny harus mengikuti Romo Mangun yang selalu mengkritik pemerintah dan bersama dengan rakyat kecil. “Romo Mangun bukan hanya milik umat Katolik tetapi lintas agama mencintainya,” pungkasnya.