Kejagung akan Sikat Pihak yang Lindungi Benny Tjokro

Kejaksaan Agung akan menindak siapa saja yang melindungi tersangka kasus dugaan korupsi Asabri Benny Tjokrosaputra.

“Ngga ada, siapapun, ada yang kuat, tidak ada orang kuat, yang backup Benny Cokro, kita sikat,” kata Kepala Kejaksaan Agung ST Burhanuddin dalam sebuah wawancara di sebuah akun youtube, Sabtu (6/2).

Ia mengatakan akan menindak tegas pihak yang melindungi Benny Tjokrosaputra untuk penegakan hukum. “Saya menjalankan peraturan perundangan, ngga ada lah, kuat ngga kuat, kami aman aman saja. Pelaksanaan tugas baik baik aja kok selama ini. Insya Allah tidak ada masalah,” jelasnya.

Burhanuddin menjelaskan Benny Tjockro dan Heru Hidayat merupakan otak dan pelaku utama dalam kasus korupsi Asabri. Begitu juga keberadaan mereka saat menjadi tersangka dalam kasus korupsi Jiwasraya. Modus keduanya dalam mengeruk uang negara tidak jauh berbeda dalam menjalani aksinya. Keduanya dikenal sebagai orang kuat sebagai pemain saham.

Karena itu, Ia mendapat apresiasi dari para pemain saham karena berani mencokok keduanya dalam kasus korupsi. Ia mengaku pasca penangkapan dan penetapan keduanya menjadi tersangka, kondisi saham sudah begitu normal dan kepercayaan masyarakat kepada saham semakin tinggi. Goreng mengoreng saham sudah tidak terjadi

“Semua pemain saham pasti kenal mereka, tidak ada yang tidak kenal, udah jagoannya di situ. Begitu kita lakukan tindakan kepada keduanya, mereka kaget, hebat, Berani ya. Itu yang pertama saya dapat dari pemain saham,” ujarnya.

Burhanuddin menegaskan penyidikan Asabri tidak hanya fokus pada pemidanaan. Tapi juga mengutamakan upaya pengembalian asset-asset milik rakyat Indonesia. Pihaknya telah memetakan keberadaan asset tersebut dan berkoordinasi dengan PPATK guna melakukan penelusuran terhadap asset-asset tersebut.

Burhanuddin juga mengatakan dalam penyelidikan kasus korupsi Asabri mendapat dukungan dari Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI. Kedua institusi mendukung agar seluruh pelaku diungkap dan asset berhasil dikembalikan. “Biar bagaimanapun ada duit prajurit, kita dapat support dari Kementerian dan panglima untuk selesaikan kasus ini,” tegasnya.

Burhaniddin meminta masyarakat untuk bersabar dan mendukung penyelidikan ini agar seluruh pelaku dapat ditangkap dan asset-aset dapat dikembalikan. Ia mengatakan saat ini Kejagung sedang menyelidiki beberapa kasus mega korupsi yang sangat besar bahkan melebihi kasus korupsi BLBI. Seperti dugaan korupsi Asabri senilai 23, 7 triliun dan Jiwasraya 16,8 triliun.