Lieus Sungkharisma Dukung Keinginan Menteri Agama Jadikan Borobudur Rumah Ibadah Umat Buddha se-Dunia

Keinginan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk memfasilitasi agar Candi Borobudur tidak sekedar menjadi destinasi wisata, tapi juga menjadi rumah ibadah bagi umat Buddha di seluruh dunia, mendapat dukungan penuh dari mantan Ketua Umum Gemabudhi, Lieus Sungkharisma.

“Ini keinginan yang baik. Kita harus dukung,” kata Lieus. Apalagi, menurut Lieus, keinginan itu memang sudah sejak lama ada dalam benak umat Buddha Indonesia bahkan pernah disampaikan ketika KH. Abdurrahman Wahid (Gur Dur) menjabat Presiden.

“Tapi waktu itu kondisi politik belum memungkinkan sehingga Gus Dur tidak segera merealisasikannya,” ujar Lieus.
Sebagaimana diberitakan, Menteri Agama Yaqut Cholil menyampaikan keinginan untuk menjadikan Candi Borobudur sebagai pusat ibadah umat Buddha se-dunia itu saat berdiskusi dengan Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Buddha Kementerian Agama, Caliadi, di rumah dinas Menag, Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan.

“Kita berharap segenap ormas keagamaan dan majelis Buddha bersatu padu dalam mewujudkan Borobudur sebagai sentral rumah ibadah umat Buddha dunia,” kata Yaqut dalam keterangan resminya.

Meski mendukung penuh keinginan Menag itu, Lieus sendiri berharap agar sebelum keinginan itu direalisasikan, para tokoh dan pemuka umat Buddha duduk satu meja terlebih dahulu. Lakukan dialog, musyawarah dengan hati yang bersih dan mengesampingkan faksi-faksi yang ada,” katanya.

Karena itulah Lieus meminta Dirjen Bimas Buddha untuk lebih berperan aktif dalam merangkul semua Ormas dan Majelis agama Buddha yang ada di Indonesia. “Pak Caliadi selaku Dirjen Bimas Buddha, harus lebih rajin turun ke bawah dan berdialog dengan semua ormas dan majelis agama Buddha yang ada. Sebab hanya dengan dialoglah permufakatan bisa dicapai,” kata Lieus.

Pak Caliadi, tambah Lieus, harus mengajak dialog tokoh-tokoh Walubi, Permabudhi dan majelis-majelis Buddha lainnya untuk bisa mewujudkan keinginan menteri agama itu. “Ini momentum yang baik bagi umat Buddha. Pemerintah melalui Menteri Agama sudah membuka pintu. Tinggal umat Buddha yang harus bijaksana untuk menindaklanjutinya,” kata Lieus.

Sebaliknya, Lieus juga meminta para tokoh dan pemuka agama Buddha menyingkirkan ego sektoral masing-masing. “Kita ini berorganisasi ‘kan untuk umat. Bukan untuk kepentingan pribadi-pribadi. Jadi buanglah ego, duduklah satu meja. Ambil kesepatakan bersama,” katanya.

Ditambahkan Lieus, sayang sekali jika Candi Borobudur yang merupakan peninggalan Wangsa Syailendra hanya jadi destinasi wisata. “Memang sampai saat ini Candi Borobudur masih digunakan sebagai tempat ibadah, tapi fungsinya sebagai rumah ibadah itu bisa lebih dimaksimalkan. Karena itulah saya setuju dengan Menag, agar Candi Borobudur dijadikan sebagai pusat ibadah umat Buddha se-dunia,” ujar Lieus.