Radikalisme berkembang di masyarakat akibat pemerintah yang utangnya menumpuk dan kebijakan memberikan subsidi kepada para taipan.
“Radikalisme tumbuh subur karena pemerintah mabuk utang dan berikan subsidi taipan sehingga rakyat yang menjadi korban,” kata aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Nicho Silalahi di akun Twitter-nya @Nicho_Silalahi.
Nico mengatakan seperti itu menanggapi berita dari law-justice berjudul Eks Kepala BIN: Radikalisme Tumbuh Subuh di Masyarakat Mabuk Agama!”
Nicho mengatakan, radikalisme sengaja dihembuskan penguasa untuk mengalihkan kasus yang menjadi perhatian publik seperti korupsi bansos yang diduga melibatkan putra Jokowi, penembakan enam Laskar FPI. “Ingat isu radikalisme cuma pengalihan perhatian publik,” ungkap Nicho.
