Orang atau kelompok yang mengaku paling Pancasila hanya diam saja ketika penguasa memberikan lahan berjuta-juta hektar kepada taipan.
“Di mana wahai kaum yang suka teriak paling Pancasila ketika lahan berjuta-juta hektar diberikan taipan,” kata aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Nicho Silalahi di akun Twitter-nya @Nicho_Silalahi.
Menurut Nicho, tidak ada Pancasila di negeri ini ketika Taipan diberi lahan berjuta-juta lahan namun rakyat tak memiliki tanah sejengkalpun. “Di sisi lain berjuta-juta orang tidak memiliki sejengkalpun hak atas tanah, begitukah keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelasnya.
Kata Nicho, tidak ada jiwa nasionalisme di negeri ketika kebijakan pemerintah memberikan lahan berjuta-juta lahan kepada taipan serta diberi keamanan. “Ada yang gembira kebijakan pemerintah memberikan jutaan hektar lahan ke taipan,” ungkap Nicho.
Ia juga mengkritik pemerintah melalui PTPN VIII yang berencana mengusir Markaz Syariah milik di Megamendung Kabupaten Bogor. “Saat para anak bangsa mengumpulkan receh demi receh karena memiliki niat mulia demi membeli lahan garapan untuk dijadikan tempat ibadah dan sekaligus membuat pusat pendidikan dan pelatihan untuk mencetak generasi yang berakhlak malah kalian ributin tanah yang mereka pakai,” pungkasnya.