Rezim Joko Widodo (Jokowi) terlihat makin panik atas hilangnya channel YouTube FPI (Front TV). Rezim Jokowi membungkam suara suara demokrasi dengan tidak bisa diaksesnya Front TV.
Demikian dikatakan pengamat seniman politik Mustari atau biasa dipanggiil Si Bangsat Kalem (SBK) dalam pernyataan kepada suaranasional, Jumat (18/12/2020). “Rezim membiarkan ujaran kebencian dari buzzer dan seword namun menutup Front TV maupun suara oposisi,” ungkapnya.
Kata SBK, Rezim Jokowi menganggap Front TV sebagai suara yang bisa mengganggu stabilitas penguasa. “Padahal Front TV berisi pengajian, kegiatan FPI maupun kajian politik,” jelas SBK.
SBK mengatakan, indeks demokrasi Rezim Jokowi dengan pembungkaman suaran oposisi termasuk Front TV. “Rezim Jokowi inginnya dipuji terus dan tidak boleh dikritik,” ungkap SBK.
Channel Youtube milik Front Pembela Islam (FPI), Front TV tak bisa diakses dari lokasi Indonesia. FPI pun melayangkan protes atas pembatasan akses channel Youtube-nya.
Manajemen Front TV mengaku channel Front TV tak bisa diakses pada Rabu (16/12) kemarin. Pihak Front TV juga menerima pemberitahuan dari YouTube bahwa akun tersebut dibatasi di Indonesia.
“Sahabat muslim Front TV, dengan ini kami menginformasikan bahwa channel YouTube Front TV mulai Rabu, 16 Desember 2020, tidak dapat diakses di Indonesia (penayangan dibatasi di Indonesia) atas permintaan dari pemerintah ke YouTube. Tetapi, Sahabat Muslim FRONT TV masih dapat mengakses channel kami dengan cara mengaktifkan VPN,” demikian keterangan dari manajemen Front TV, Kamis (17/12).
“Kami sedang berusaha mengkonfirmasi ke pihak YouTube alasan mengapa channel YouTube Front TV dibatasi aksesnya di Indonesia,” katanya.
Saat ini, ketika channel Front TV diakses dari lokasi Indonesia, muncul tulisan ‘This channel is not available in your country’. Namun apabila lokasi diganti ke negara lain, channel itu masih bisa diakses.