Pengamat: Ada Skenario Chat WA Palsu Sudutkan 6 Laskar FPI yang Tertembak Mati Polisi

Ada skenario memunculkan chat WhatsApp (WA) palsu untuk menyudutkan enam Laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tertembak mati polisi.

“Saya amati perkembangan kasus meninggalnya enam Laskar FPI, ada skenario chat WA palsu untuk menyudutkan para syuhada tersebut,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Jumat (18/12/2020).

Menurut Muslim, kemunculan chat WA palsu yang menyudutkan enam syuhada FPI itu akan disebarkan para buzzer dan dipublikasikan media sampah Seword. “Opini seperti ini akan terus disebarkan melalui berbagai media sosial termasuk visual melalui YouTube,” ungkap Muslim.

Kata Muslim, rakyat makin cerdas dalam menyikapi munculnya chat WA palsu yang menyudutkan enam syuhada FPI itu. “Rakyat tidak percaya dan ketika mau dilaporkan ke polisi tidak ada tindak lanjutnya,” jelasnya.

Baca juga:  Kajian Politik Merah Putih: Rezim Jokowi Berikan Karpet Merah ke Oligarki dan China

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Andi Rian mengaku sudah menemukan petunjuk dari bukti digital terkait senjata api yang disebut digunakan oleh anggota Front Pembela Islam (FPI) dalam insiden di Tol Jakarta-Cikampek kilometer 50 pekan lalu.

Andi mengatakan, ada chat atau pesan mengenai senjata api antara anggota FPI yang terlibat insiden itu dengan orang lain. Pembicaraan itu disebut berlangsung sebelum insiden, pada sekira 28-29 November 2020 lalu.

“Memang dari bukti digital, kita ada petunjuk. Ditemukan sekarang sudah diproses di Siber (Bareskrim Polri), ada chat antara pelaku dengan salah satu orang yang pembicaraan itu terkait dengan senjata api,” kata Andi saat dihubungi Gatra, Senin malam (15/12).

Baca juga:  Ogah Temui Perwakilan 313, Pengamat: Jokowi Tegaskan Negara tak Mau Kalah dengan Umat Islam

Andi tak membeberkan lebih lanjut soal isi pesan tersebut. Ia hanya mengatakan, Bareskrim tengah menelusuri orang yang terlibat itu. Sementara anggota FPI yang diduga berkirim pesan telah ditembak mati.

“Sedang kita profiling, tapi kita pastikan bahwa salah satu yang ini, kan ada pembicaraan dua orang, salah satunya yang bicara adalah pelaku yang sudah meninggal,” pungkas dia.