Rakyat Indonesia menunggu ucapan belasungkawa atas meninggalnya enam Laskar Front Pembela Islam (FPI) yang ditembak mati anggota Polisi.
“Sambil menunggu Presiden mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya enam (6) rakyatnya,” kata budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) dikutip dari artikel berjudul “Dialog 4-Mata Jokowi-HRS”
Sambil menunggu Presiden ucapkan belasungkawa, kata Cak Nun, saatnya terjadi Dialog 4 mata antara Jokowi dengan Habib Riziq. Di“wali”i misalnya oleh Pak Jusuf Kalla dan Gus Mus (KH Mustofa Bisri). Bisa disusul dialog-dialog berikutnya antar berbagai kelompok dan stakeholders bangsa ini.
“Prinsip yang harus dicapai: 1- Menang bersama, bukan menangan sendiri 2- Semua insyaallah menjadi lerem dan tenang oleh pertemuan itu 3- Tidak boleh ada yang dipermalukan,” jelas Cak Nun.
Kata Cak Nun, dalam dialog tersebut, menang tanpo ngasorake (menang tanpa merendahkan. Yang menang NKRI, Persatuan Kesatuan, Bangsa dan Rakyat Indonesia. Win-win Game.
“Kita punya Pancasila, kita pelaku Demokrasi, kita punya warisan wisdom luar biasa dari sejarah masa silam. Kita pastikan apapun yang terlanjur terjadi, pada akhirnya yang menang adalah bangsa dan rakyat Indonesia,” pungkasnya.