Teror terhadap Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Ustadz Slamet Maarif merupakan peringatan agar tidak kritis terhadap Rezim Joko Widodo (Jokowi).
“Teror kepada Ustadz Slamet Maarif merupakan peringatan agar tidak bersuara kritis kepada Rezim Jokowi,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Senin (6/12/2020).
Menurut Muslim, teror terhadap Ustadz Slamet Maarif juga peringatan buat FPI. “Selama ini Ustadz Slamet Maarif punya hubungan baik dengan FPI dan Habib Rizieq Syihab,” papar Muslim.
Muslim mengatakan, aparat penegak hukum tidak akan menangkap pelaku teror terhadap Ustadz Slamet Maarif. “Sudah menjadi rahasia umum, kelompok oposisi mendapat perlakuan tidak adil dalam penegakan hukum,” jelas Muslim.
Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Ustadz Slamet Maarif mengaku mendapat teror dari orang tidak dikenal di kediamannya, Cimanggis, Depok, Ahad (6/12) dini hari.
Ustadz Slamet mengatakan ada empat orang dengan penutup kepala dan sarung tangan menghampiri rumahnya. Kemudian mereka merusak mobil MPV hitam milik Slamet yang diparkir 50 meter dari rumah.
Slamet mengatakan kejadian berlangsung sekitar 2 menit pada pukul 02.48 WIB. Dari rekaman CCTV, pelaku penyerangan berjumlah empat orang.
Mantan Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) itu berencana melaporkan hal ini ke kepolisian. Ia sedang menyiapkan semua keperluan pelaporan.
“Insyaallah (lapor ke polisi) setelah konsultasi dengan pengacara,” tuturnya.