Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD ikut membully Habib Rizieq Syihab (HRS) ingin mendapatkan posisi di mata penguasa.
“Apakah mungkin Mahfud MD merasa dia akan mendapatkan tempat yang sebaik-baiknya di sisi para penguasa dan para cukong?” kata wartawan senior Asyari Usman dalam artikel berjudul “Mahfud MD Pun Ikut Membully Habib”
Kata Asyari, Mahfud MD seorang intelektual harus mempunyai dedikasi yang tinggi dan tidak membuat pernyataan kontroversi terkait HRS.
“Kelihatannya, Pak Menko tergiring masuk ke ruang yang penuh dengan “udara akal kotor”. Tak terpikirkan mengapa Mahfud yang berintelektualitas tinggi mau menghirup “udara akal kotor” itu,” ungkapnya.
Mahfud MD mengatakan HRS bukan orang suci. Padahal, Imam Besar FPI itu tidak pernah mengatakan dirinya orang suci. Dan Mahfud mengatakan HRS mau pulang karena menghindarkan deportasi dari Arab Saudi. “Singkatnya, yang keluar dari mulut Mahfud buruk-buruk semua,” jelas Asyari.
Selain itu, Asyari mengatakan, HRS jelas lebih mulia dari Joko Tjandra (JT) yang berhasil melecehkan institusi Polri dan Kejaksaan Agung. JT sampai bisa menghancurkan sejumlah jenderal polisi. Dia juga mempermalukan Kejakgung. Bahkan, lewat bantuan seorang jaksa, JT nyaris berhasil membeli fatwa Mahkamah Agung (MA) agar dia bisa bebas.
Saking malunya seluruh alam Kejakgung, gedungnya saja membakar diri sendiri dengan puntung rokok. Tak kuat lagi gedung itu menanggung malu. Tak sanggup lagi gedung itu menyaksikan kelakuan para penghuninya.
“Itulah Joko Tjandra. Dia hancurkan kredibilitas Kejakgung dan Polri setelah dia berhasil merampok uang negara ratusan miliar rupiah. JT juga sukses meruntuhkan reputasi pemerintah secara keseluruhan. Dengan modal duit, dia acak-acak negara ini sampai ke titik nadir. Dia kangkangi berbagai lembaga negara seperti Imigrasi dan Dukcapil. Dia jadikan orang-orang penting berpangkat tinggi seperti herder,” pungkasnya