Gerombolan Gatot Nurmantyo lebih baik menyerahkan diri ke polisi daripada ditawur rakyat karena terindikasi melakukan makar kepada pemerintahan Jokowi.
Demikian dikatakan Ketua Umum Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis 98 (PPJNA 98) Anto Kusumayuda dalam pernyataan kepada suaranasional, Ahad (25/10/2020). “Rakyat sudah mengetahui dugaan jahat gerombolan Gatot Nurmantyo,” ungkapnya.
Kata alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini rakyat Indonesia tidak terima Presiden Jokowi yang terpilih secara demokratis dicoba dimakzulkan melalui gerombolan Gatot Nurmantyo. “Rakyat seluruh Indonesia akan di belakang Presiden Jokowi,” jelasnya.
Anto mengatakan, demo 28 Oktober 2020 menjadi bagian pemanasan untuk menjatuhkan Presiden Jokowi. “Gerombolan Gatot Nurmantyo memanfaatkan demo 28 Oktober 2020 untuk membuat kekacauan. Demo ini akan terus dilakukan hingga Presiden Jokowi jatuh,” ungkapnya.
Sekjen PPJNA 98 Abdul Salam Nur Ahmad mengatakan, Panglima TNI dan Kapolri harus mengusut sumber dana demonstrasi. “Bisa jadi sumber dana dari negara asing yang tidak suka terhadap Indonesia,” jelas Abdul Salam.
Abdul Salam mengatakan, asing mengucurkan dana ke orang-orang yang menginginkan Presiden Jokowi jatuh. “Dugaan orang yang selama ini menginginkan Jokowi jatuh pernah kuliah di AS. Mereka ini menjadi agen CIA,” ungkap Abdul Salam.