Oleh: MN Lapong
Tensi politk tanah air bakal memanas? Setelah kunjungan Prabowo ke AS sukses bertemu dengan Menhan AS Mark T Esper di Pentagon. Dibalas kontan dengan kehadiran Dubes AS baru untuk Indonesia Sun Yong Kin dan rencana kehadiran Menlu Mike Pompeo.
Sejalan politik ofensif Global AS menghadapi Cina Komunis, seperti yang dilangsir Mike Pompeye dalam keterangannya beberapa waktu lalu, bahwa AS sedang mempersiapkan strategi perang Global yang keras yang harus dimenangkan menghadapi Dominasi China Komunis diseluruh kawasan dunia baik politik maupun di bidang ekonomi.
Apakah Geopolitik Indonesia akan berubah? Mengingat sejak awal pemerintahan Jokowi, dinilai terlalu condong ke Cina Komunis ditandai dengan mengikuti politik OBOR, baik dalam investasi maupun dalam hal utang. Strategi diplomasi politik apa yg dipersiapkan para pejabat Indonesia yang pro Peking menghadapi rencana kehadiran Menlu AS ini ?
Apakah rencana kehadiran Mike Pompeo di Indonesia, sekaligus ingin memberi pesan tegas kepada Cina Komunis dan pemerintah Indonesia soal kehadiran AS dalam mendukung negara negara sekutu AS di sekitar Laut Cina Selatan?
Apakah ada kaitannya dengan situasi politik yang semakin memanas terhadap penolakan keras masyarakat Indonesia khususnya Buruh dan Mahasiswa yang kebetulan sejalan dengan politik penolakan AS dan sekutunya serta Badan Badan Dunia Internasional mengenai kehadiran UU OmnibusLaw Cipta Kerja yang ditengarai semakin memberi karpet merah terhadap investasi China Komunis di Indonesia.
Bagaimana pula kaitannya terhadap penangkapan kaum oposisi di Indonesia yang mulai semakin terang terangan melawan semua kebijakan pemerintahan Jokowi, termasuk pemilih Jokowi yang mulai kecewa kepada janji Jokowi yang tidak terpenuhi dan bertentangan dengan janji janji kampanye pilpres lalu. Termasuk penanganan pendemi Covid 19 yang dinilai gagal, yang kemudian berimpit dengan masalah resesi ekonomi yang semakin menghimpit kehidupan ekonomi rakyat Indonesia, yang mana sewaktu waktu bisa memicu kepanikan dan kerusuhan sosial.
Dalam hal semua pertanyan di atas yang perlu dikritisi, apakah Menhan Prabowo bertemu Menhan AS merupakan misi diplomasi atas perintah Jokowi? Atau kah murni Inisiatif Prabowo Subianto? Atau ada Mr X di belakang semua skenario ini? Mari kita dalami dan analisis kemudian setelah kehadiran Menlu AS dan peran Dubes AS yang baru nantinya.
Namun ada yang menarik dalam melihat kehadiran Dubes Baru AS dan Rencana Kehadiran Mike Pompeo, seperti apa yg dikatakan Pengamat Kebijakan Publik Amir Hamzah, bahwa, “Dubes AS yang baru Sung Yong Kim dan rencana kunjungan Menlu Mike Pompeo hampir tidak terlalu jauh berbeda dengan peristiwa dari Orde Lama ke Orde Baru.”
Menurut Amir Hamzah, Dubes AS untuk Indonesia Sung Yong Kim merupakan pakar dalam bidang mengatasi masalah komunis Cina dan terlatih dalam bidang konter intelijen.
Amir Hamzah menambahkan, rencana kedatangan Menlu AS dan Dubes baru AS harus mendapat perhatian aparat kepolisian untuk tidak gegabah terhadap tokoh-tokoh Islam dan antikomunis. “AS mendapat masukan dari empat negara yaitu Australia, Selandia Baru, Jerman dan Inggris dalam melihat kondisi Indonesia termasuk Asia Tenggara,” ungkapnya.
@mnl,
@24Okt’20
@PercetakanNegara