Aktivis Malari 74: 28 Oktober 2020, Momentum Bersatunya Anak Muda Berdemonstrasi & Umumkan Pembangkangan Sipil

28 Oktober 2020 sebagai peringatan Hari Sumpah Pemuda momentum bersatunya anak muda turun ke jalan mengumumkan pembangkangan sipil dalam menghadapi bersikerasnya Rezim Jokowi dengan UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Demikian dikatakan aktivis Malapetaka Limabelas Januari 74 (Malari 74) Salim Hutadjulu dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (22/10/2020). “Pembangkangan sipil untuk memberikan tekanan kepada Rezim Jokowi,” ungkapnya.

Kata Salim, pembangkangan sipil yang disuarakan anak muda sebagai jawaban atas sikap Rezim Jokowi yang tidak mendengar suara rakyat. “Ormas-ormas besar di Indonesia menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja namun tidak diindahkan Rezim Jokowi,” jelas Salim.

Tahanan politik Era Soeharto ini mengatakan, bersatunya kalangan muda turun ke jalan saat momentum Hari Sumpah Pemuda bisa menjadi daya gedor ke penguasa. “Anak muda harus terus menyuarakan penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja. Membawa ke MK bukan solusi,” ungkapnya.

Salim mengatakan, pembangkan sipil sudah dilakukan kalangan mahasiswa dan dosen yang tetap berunjuk rasa meskipun ada peraturan Mendikbud adanya larangan demonstrasi. “Kampus-kampus tetap demontrasi bahkan dosen memberi nilai A bagi mahasiswanya yang ikut demonstrasi menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja,” pungkas Salim.