Wali Kota Risma mengamuk saat mengetahui kotanya rusak parah dan hancur. Itu dikarenakan pendemo yang anarkis merusak fasilitas umum. Hingga pukul 19.30 WIB, masih tampak dampak kerusakan akibat demo yang semula menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law.
Dari pantauan detikcom, Risma melihat dan sesekali mengambil batu yang berserakan di jalan. Kemudian terdapat seorang pelajar dari luar Kota Surabaya diamankan polisi berjalan jongkok dan berhenti tepat di depan Risma.
Saat Risma bertanya, ternyata pelajar tersebut berasal dari Madiun. Tujuannya pun pastinya untuk ikut demo tolak Omnibus Law.
Risma pun murka dengan perlakuan pelajar yang telah merusak Kota Surabaya. Dirinya susah payah membangun kota ini untuk warganya dan bukan untuk dirusak orang luar kota.
“Aku bangun ini buat rakyatku, kenapa kamu tidak rusak kotamu sendiri. Aku belain wargaku setengah mati, kenapa kamu kesini. Kamu tega sekali. Aku bangun kota ini setengah mati tahu, tanganku sampai patah belain wargaku. Kenapa kamu hancurin. Tega sekali kamu,” bentak Risma dengan suara bergetar dan menangis, Kamis (8/10/2020).
Pemuda itu pun hanya tertunduk saat Wali Kota Risma murka. Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini merasa kecewa kotanya telah dihancurkan oleh warga luar kota.
“Rumahmu mana di Madiun? Tega sekali kamu, aku setengah mati bangun kota ini. Kamu pikir aku enak-enakan bangun kota ini, tak belain wargaku, kamu rusak kayak gini,” tegasnya.
Risma telah bertanya berkali-kali tujuannya ke Surabaya dan ikut merusak kotanya. Namun pemuda itu hanya diam tertunduk.
“Kenapa kamu ke sini? Aku tanyak kenapa kamu ke sini, kenapa,” kata dia.
Risma pun kembali melanjutkan sidaknya mengarah ke Jalan Tunjungan. Di lokasi ini kembali ditemukan pelajar luar kota yang mengalami luka di tubuhnya. Risma pun meminta tenaga medis untuk memberi perawatan kepada pelajar yang terluka tersebut.
“Ada yang terluka tolong dibantu untuk perawatannya,” titipnya.
(fat/fat/detikcom)