Syuting Fashion Show di Klenteng Dharma Bhakti, Lieus Sungkharisma: Lecehkan Umat Buddha

Beredarnya video syuting fashion show di ruang ibadah Kelenteng Dharma Bahkti, kawasan Petak Sembilan, Taman Sari, Jakarta Barat, mengundang reaksi keras dari berbagai tokoh umat Buddha di Jakarta.

Salah satu reaksi paling keras datang dari mantan Ketua Umum Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabudhi), Lieus Sungkharisma.

Lieus tidak hanya menyesalkan beredarnya video syuting bertajuk Hollywood Fashion Show di dalam ruang ibadah Kelenteng Dharma Bhakti yang mulai ditayangkan di Youtube pada 2 Oktober 2020, tapi ia pun sangat marah. “Ini sangat menghinakan,” katanya.

Meski dalam keterangan Mark Angel, pihak yang memposting syuting itu di Youtube, disebutkan izin syuting dan penerbangan drone sudah didapatkan dari pihak manajemen Dharma Bhakti, namun Lieus tetap pada penilaiannya bahwa kegiatan itu di luar kepatutan dan sangat tidak menghargai ruang ibadah umat beragama Buddha.

“Syuting di ruang ibadah itu sangat melecehkan umat Buddha. Itu ‘kan ruang suci tempat umat sembahyang. Kok malah dipakai syuting untuk fashion show. Keterlaluan sekali,” katanya.

Lieus menyebut, Klenteng Dharma Bhakti memang berada di bawah satu badan kepengurusan. Namun Klenteng itu adalah milik umat Buddha dan bukan milik orang perorang atau sekelompok orang. “Jadi apapun aktivitas yang berlangsung di dalamnya, seyogianya menghormati hak-hak umat Buddha,” katanya.

Di tambahkan Lieus, kalau syuting untuk tujuan komersial itu berlangsung di halaman sekitar Klenteng, dia masih bisa memakluminya. “Tapi ini persis di dalam ruang sembahyang. Ini yang membuat saya tidak bisa terima,” katanya lagi.

Menurut Lieus, pasca mengalami musibah kebakaran pada 2 Maret 2015, sejumlah pihak memang telah membentuk kepengurusan bagi mengupayakan pemugaran Vihara Dharma Bhakti di Kawasan Petak Sembilan, Taman Sari, Jakarta Barat tersebut.

“Saya tidak tau apakah panitia pemugaran Klenteng itu mengetahui ada aktivitas syuting di ruang ibadah tersebut. Kalau mereka tau, apalagi kegiatan itu dilakukan dalam rangka penggalangan dana untuk tujuan pemugaran, saya pikir panitia telah melakukan hal-hal yang keterlaluan dengan menghalalkan segala cara,” tegasnya.

Lieus yang sejak awal menyatakan ketidaksetujuannya dengan susunan kepanitian pemugaran Klenteng Dharma Bhakti karena tidak dilibatkannya sejumlah tokoh Buddha, mengaku sangat marah atas kejadian ini.

“Kalau saja syuting semacam itu dilakukan di masjid, saya yakin pasti umat Islam sudah marah. Sebab saya percaya, tempat ibadah apapun tidak boleh digunakan untuk kegiatan-kegiatan seperti itu,” katanya.

“Sebagai Dewan Pembina panitia pemugaran, saya yakin Yusuf Hamka pasti tau hukum soal ini. Tapi entah kenapa beliau tidak bereaksi ketika ada syuting untuk fashion show di ruang ibadah di dalam Klenteng Dharma Bahkti,” kata Lieus lagi.

Sebagai salah satu vihara yang sudah berusia 4,5 abad, Lieus menegaskan Vihara Dharma Bhakti adalah Vihara kebanggaan umat Buddha dan sudah masuk dalam bangunan cagar budaya.

“Saya tegaskan, Klenteng Dharma Bhakti adalah milik seluruh umat Buddha. Seharusnya apapun kegiatan yang terkait dengan Klenteng ini diinformasikan pada umat. Jangan seenaknya sendiri saja,” tegasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News