Rezim Joko Widodo (Jokowi) mulai goyang atas pernyataan dua perwira TNI aktif yang mengkritisi kondisi saat ini.
“Dua perwira TNI aktif mengkritisi kondisi saat ini menunjukkan Rezim Jokowi mulai goyang. Sebenarnya hati nurani TNI aktif tidak rela negara dikelola serampangan seperti ini,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Ahad (4/10/2020).
Menurut Muslim, rakyat menyambut gembira pernyataan perwira TNI aktif. “Selama ini yang bersuara kritis kepada Rezim Jokowi hanya para purnawirawan TNI,” jelas Muslim.
Muslim mengatakan, Rezim Jokowi tidak mau mendengar masukan dari para purnawirawan TNI dalam mengelola negara. “Para purnawirawan mengingatkan untuk tidak mendatangkan TNI Cina, namun tidak dihiraukan penguasa,” papar Muslim.
Selain itu, ia mengatakan, pasca insiden di Surabaya di mana mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo diumpat anjing membuat marah rakyat dan para TNI aktif. “Gatot Nurmantyo yang sudah lama berjuang untuk bangsa dan negara diumpat dengan kata anjing. Ini penghinaan besar terhadap tokoh TNI,” jelasnya.
Dua perwira TNI aktif yang menungkapkan unek-uneknya melihat kondisi bangsa Indonesia hari ini.
Video tersebut diunggah oleh akun facebook Anton Permana yang dikutip gelora.co pada (3/9/2020). Disebutkan bahwa dua perwira TNI dalam video adalah Kolonel Soerajie dan Kapt Inf Gerardus Borlax.
“Setelah kemaren ratusan Purnawirawan TNI turun gunung, sekarang perlahan namun pasti para juniornya pun mulai berani tampil menyuarakan kebenaran untuk menyelamatkan bangsa ini… Dan ini pasti ada resikonya… Salut dan bangga buat para Prajurit TNI kita. Komando !!!”, tulis Anton Permana.
Dalam salah satu video anggota TNI yang memakai baret hitam, dan mengaku sebagai salah satu Dosen di Kodiklatal Center Navys. Ia menceritakan bagaimana negara Indonesia saat ini dalam penguasaan cukong.
Ia menyebut para cukong tengah terancam dengan adanya transparansi berencana menerapkan sistem pemerintahan oligarki mutlak (komunis) untuk melangsungkan kepentingan-kepentingannya.
Di video yang lain, TNI baret merah yang mengaku perwira senior pasukan khusus membenarkan apa yang disampaikan oleh Kolonel Soerajie.
“Kita dikendalikan oleh orang-orang dan oknum-oknum yang di luar bangsa ini”, jelasnya