PPJNA 98: Syahwat Politik Gatot Nurmantyo Jadi Presiden Korbankan Rakyat

Pernyataan Gatot Nurmantyo didoakan ulama menjadi Presiden mengindikasikan mantan Panglima TNI itu mempunyai syahwat politik menjadi presiden dan mengorbankan rakyat dengan melakukan adu domba dan menghembuskan isu PKI.

“Pernyataan Gatot didoakan ulama menjadi presiden membuka dengan sendiri ke publik, mantan Panglima TNI itu mempunyai syahwat politik menjadi presiden,” kata Ketua Umum Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis 98 (PPJNA 98) kepada suaranasional, Sabtu (3/10/2020).

Menurut Anto, Gatot memakai kendaraan politik KAMI untuk melakukan adu domba agar keinginannya menjadi presiden tercapai. “Walaupun KAMI mengklaim gerakan moral, tetapi menjadi gerakan politik untuk menggoyang pemerintahan Jokowi terlebih lagi setelah Gatot mengakui sendiri didoakan ulama menjadi Presiden,” paparnya.

Menurut alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini, Gatot sengaja melakukan playing victim seolah-olah dizalimi dengan melanggar protokol Covid-19. “Padahal berdasarkan aturan protokol kesehatan Covid-19 dilarang melakukan pengumpulan massa tetapi ‘digoreng’ KAMI dan Gatot Nurmantyo dizalimi,” paparnya.

Anto mengatakan, Gatot Nurmantyo juga yang menzalimi rakyat Indonesia. “Gatot Nurmantyo memanfaatkan politik identitas dan isu kebangkitan PKI untuk meraih dukungan. Ini cara licik Gatot menipu rakyat,” jelas Anto.

Ia mengatakan, Pilpres 2019 harus menjadi pelajaran bagi rakyat Indonesia bahwa politik identitas dan seorang jenderal itu hanya mempunyai kepentingan kekuasaan. “Publik harus diberi tahu di belakang Gatot itu ada kepentingan taipan besar,” ungkapnya.

Sedangkan Sekjen PPJNA 98 Abdul Salam memuji langkah kepolisian Surabaya dan Dandim Jakarta Selatan yang menegakkan protokol Kesehatan Covid-19.

“Dengan pembubaran kegiatan KAMI oleh pihak Kepolisian di Surabaya, ketegasan Dandim Jakarta Selatan di KMP Kalibata itu adalah wujud taat aturan hukum dalam pelaksanaan protokol kesehatan, sebuah keberanian dan ketegasan luar biasa yang harus di apresiasi,” kata Abdul Salam.

Abdul Salam mengatakan, PPJNA 98 mengawal pemerintahan Jokowi dari anasir jahat yang ingin menjatuhkan kekuasaan di saat Indonesia menghadapi Pandemi Covid-19.

“Jaringan 98 secara nasional bergerak Kawal Jokowi Jaga Indonesia Selamatkan Rakyat Indonesia dari ancaman pandemi Covid 19. Siapapun yang mensabotase membuat kekacauan ditengah Presiden Jokowi bekerja melawan Covid 19, akan berhadapan dengan Jaringan Nasional Aktivis 98,” pungkas Abdul Salam.

Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa KAMI bukanlah alat politik untuk membidik Pilpres 2024.

“Boleh-boleh saja kalau menyangka KAMI saya gunakan untuk nyapres. Namanya juga politikus pasti dikaitkan dengan politik. Saya hargai itu,” jelas Gatot.

Gatot menegaskan hal tersebut di kediaman salah satu anggota KAMI, Daday Hudaya, di Telukjambe, Karawang, Rabu (30/9).

Selain itu, Gatot juga menanggapi pertanyaan wartawan saat ditanya perihal dukungan dan doa para ulama yang menginginkan dirinya menjadi presiden.

“Saya yakin para ulama mendoakan saya menjadi presiden dan juga berdoa juga untuk menyelamatkan bangsa ini,” kata Gatot.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News