Presiden Joko Widodo meminta masyarakat tidak mudah mengeluh karena usahanya merugi.
Sebab, dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, hampir semua aspek ekonomi terdampak. Termasuk ekonomi negara juga mengalami defisit.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara Pemberian Bantuan Modal Kerja (BMK) kepada para pelaku usaha mikro di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (29/9/2020).
Awalnya, Jokowi bertanya kepada beberapa pelaku usaha yang menerima bantuan. Mereka yang merupakan para pedagang kecil pun mengeluh pendapatannya menurun selama pandemi Covid-19.
Misalnya ada seorang penjual makanan kantin sekolah yang harus tutup karena sekolahan libur selama pandemi Covid-19.
Ia lalu membuka usaha di rumahnya, namun omsetnya kini jauh berkurang.
Ada pula penjual gado-gado yang mencoba tetap berjualan, namun omsetnya juga turun setengah dari biasanya.
Menanggapi itu, Jokowi pun meminta warga tetap bersyukur sambil menyatakan bahwa negara juga saat ini mengalami defisit.
“Semua harus disyukuri, wong yang namanya negara defisit kok, negara sama,” kata Jokowi.
Pada kuartal II 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia memang terkontraksi ke angka minus 5,32 persen akibat pandemi Covid-19.
“Negara di tahun ini kita minusĀ income pendapatannya, bukan sesuatu yang gampang. Sama sebetulnya,” kata dia.
Jokowi pun meminta para pelaku usaha mikro memanfaatkan bantuan dari pemerintah sebesar Rp 2,4 juta dengan sebaik-baiknya. Yakni untuk membantu modal usaha di situasi sulit ini.
“Rp 2,4 juta sudah berarti untuk modal gado-gado sudah lebih itu, hati-hati, jangan dibelikan handphone, sisanya harus disimpan kalau-kalau untuk perluasan usaha,” ujar Jokowi.
(Kompas)