Sejak digital Gatot Nurmantyo pada 2017 saat menjadi menjadi Panglima TNI mengatakan, isu komunis dan TKA Cina untuk adu domba serta memecah belah bangsa. Namun saat ini, Gatot mengutarakan, mencium kebangkitan PKI sejak 2018.
“Dua pernyataan yang berbeda dalam jejak digital menunjukkan Gatot Nurmantyo lucu dan bodoh,” kata Ketua Umum Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis 98 (PPJNA 98) Anto Kusumayuda kepada suaranasional, Kamis (24/9/2020).
Kata Anto, berdasarkan jejak digital dan pernyataan Gatot saat ini menunjukkan mantan Panglima TNI itu melakukan fitnah dan adu domba rakyat dengan isu komunis. “Isu komunis dihembuskan untuk menggulingkan pemerintahan Jokowi,” jelas Anto.
Anto menilai, Gatot sangat nekad dalam ambisi merebut kekuasaan dengan melakukan adu domba di internal TNI AD. “Adu domba agar para prajurit melawan komandan dan atasannya bertujuan terjadi pemberontakan untuk menggulingkan Presiden Jokowi dan menghancurkan NKRI,” jelasnyaa.
Sekjen PPJNA 98 Abdul Salam Nur Ahmad mengatakan, manuver Gator Nurmantyo bersama Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) didukung eks HTI dan jaringannya, Oligarki Orde Baru, konglomerat hitam, anasisr Rezim Soeharto. “Mereka ini mendorong mempercepat terjadinya kekacauan nasional dengan memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 di tengah rakyat mengalami kesulitan ekonomi,” paparnya.
Abdul Salam mengatakan, rakyat akan terus diprovokasi dengan isu komunis untuk mendelegitimasi Presiden Jokowi. “Pemanasan penggulingan Jokowi Oktober 2020 dan puncaknya Desember 2020. Target mereka rakyat turun ke jalan meminta Jokowi mundur,” pungkas Abdul Salam.
Selain itu, Abdul Salam mendokan Gatot Nurmantyo diampuni Allah dan diberikan jalan terbaik atas usahanya yang memprovokasi dan melakukan adu domba terhadap rakyat dengan isu komunis.