Aktivis 74: Jokowi Lebih Sayang Anak & Mantu daripada Aspirasi Muhammadiyah Serta NU

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak penundaan Pilkada serentak 2020 karena lebih sayang anak dan menantu daripada mendengar aspirasi Muhammadiyah dan NU.

Demikian dikatakan aktivis Malapetaka Limabelas Januari (Malari) 74 Salim Hutadjulu dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (24/9/2020). “Dua ormas Islam terbesar di Indonesia sudah tidak dihiraukan Jokowi,” ungkapnya.

Kata Salim, Jokowi ingin melihat anak dan menantunya menjadi Wali Kota. “Kalau ditunda, kesempatan Jokowi melihat anak dan menantunya menjadi Wali Kota makin lama,” ungkapnya.

Salim mengatakan, NU dan Muhamamdiyah tidak didengar aspirasinya yang meminta menunda Pilkada serentak 2020 menandakan Jokowi mempunyai beking kuat. “Kemungkinan besar beking Jokowi lebih kuat daripada NU dan Muhammadiyah,” jelas Salim.

Tahanan politik era Soeharto ini menilai, tindakan Jokowi yang mengabaikan aspirasi NU dan Muhammadiyah membuat hubungan dengan kelompok Islam makin renggang. “Hubungan kelompok Islam dengan Jokowi makin tidak mesra,” pungkas Salim.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News