Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis (PPJNA) 98 mempertanyakan Gatot Nurmantyo saat menjabat Panglima TNI tidak menangkap orang PKI. Gatot menuding ada PKI setelah tidak menjabat Panglima TNI.
“Masih sebagai Panglima TNI punya kekuasaan punya pasukan seharusnya melawan, dan kalau memang PKI ada tinggal perintahkan pasukan, tangkap orang orang PKI itu dan proses hukum,” kata Ketua Umum PPJNA 98 Anto Kusumayuda kepada suaranasional, Rabu (23/9/2020).
Menurut Anto, manuver Gatot Nurmantyo memunculkan isu komunis tidak lebih untuk menghidupkan kembali PKI. “Justru situasi ini yang diharapkan PKI dipromosikan oleh Gatot Nurmantyo ke seluruh nusantara,” ungkapnya.
Sekjen PPJNA 98 Abdul Salam Nur Ahmad merasa aneh sikap Gatot Nurmantyo yang bisa tercuci otaknya oleh tokoh pergerakan Jumhur Hidayat yang ingin memunculkan kekcauan nasional. “Isu komunis sebagai trigger untuk memunculkan instabilitas nasional sehingga pemerintahan Jokowi terguling,” jelas pria yang pernah berjalan dari Bandung-Jakarta untuk menjatuhkan Presiden Soeharto.
Abdul Salam mengatakan, isu komunis sengaja dilempar KAMI dengan memanfaatkan Gatot Nurmantyo untuk memprovokasi memancing kemarahan ummat Islam untuk bangkit bergerak terjadinya Revolusi Islam.
“Gaya pemikiran Jumhur yang kiri Islam KAMI akan dan sedang menyiapkan dan meniru Revolusi Islam Iran dengan memanfaatkan figur Habieb Rizieq yang akan disejajarkan dengan Imam Khomaeni,” pungkas Abdul Salam.