Indonesia harus mewaspadai manuver Cina setelah pangkalan militernya ditolak Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Demikian dikatakan pengamat kebijakan publik Amir Hamzah dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (17/9/2020). “Setelah pangkalan militernya ditolak Prabowo, Kapal Cina Coast Guard masuk Laut Natuna Utara,” ungkapnya.
Kata Amir, manuver Cina di Indonesia setelah pangkalan militernya ditolak Prabowo bisa memanfaatkan TKA dari negeri Tirai Bambu.
“TKA Cina di berbagai daerah harus diantisipasi kemungkinan ancaman yang pernah dilakukan di Tibet beberapa puluh tahun lalu, apalagi kemungkinan gerakan-gerakan indikasi angkatan kelima. Kelompok Komunis Indonesia yang dibina PKC masih melaksnaakan operasi jalak merah,” ungkapnya.
Amir Hamzah mengingatkan Indonesia harus mewaspadai pandangan Cina yang tidak mengenal batas kedaulatan bangsa. “Pandangan Barat terhadap Cina tidak mengenal batas kedaulatan bangsa, mencoba mengintervensi negara lain,” jelas Amir Hamzah.