Sebut Prajurit Bisa Bunuh Atasan, PPJNA 98: Pernyataan Gatot Berbahaya & Jokowi Bisa Jadi Target Pembunuhan

Pernyataan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo sangat berbahaya yang menyebut prajurit bisa membunuh atasan jika melanggar Pancasila. Pernyataan tersebut bisa mengakibatkan Jokowi jadi target pembunuhanan.

Demikian dikatakan Ketua PPJNA 98 Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis 98 (PPJNA 98) Anto Kusumayuda kepada suaranasional, Jumat (11/9/2020). “Padahal prajurit itu harus tunduk dan patuh kepada atasan,” ungkapnya.

Kata Anto, penafsiran prajurit terhadap atasan yang melanggar Pancasila sangat berbahaya. “Prajurit dan atasan sudah dalam satu kesatuan loyal terhadap Pancasila,” papar mantan Ketua Umum Pusat Informasi dan Jaringan Aksi Reformasi (Pijar).

Menurut Anto, pernyataan Gatot itu tidak dilepaskan tersebarnya hoaks adanya komunis di pemerintahan Jokowi. “Di media sosial tersebar hoaks pemerintahan Jokowi komunis. Kalau prajurit termakan hoaks pemerintahan Jokowi komunis, bisa saja, prajurit menggalang kekuatan membunuh Presiden Jokowi,” ungkapnya.

Kata Anto, kasus Ciracas membuktikan bahaya hoaks yang tersebar di media sosial. “Satu informasi hoaks saja bisa menggerakkan 100 prajurit TNI untuk menghancurkan Polres Ciracas. Apalagi ini, diprovokasi mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang menyatakan, prajurit bisa membunuh atasan jika melanggar Pancasila,” jelas Anto.

Ia menduga, Gatot masih mempunyai jaringan di TNI AD untuk melakukan makar terhadap Pemerintahan Jokowi.

Anto juga menyoroti pergerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang dimotori Gatot Nurmantyo. “Di saat bangsa Indonesia menghadapi Covid-19, KAMI memprovokasi rakyat untuk melawan Pemerintahan Jokowi,” jelas Anto.