Wartawan Senior: Menag Kafir


Menteri Agama (Menag) kafir. Orang Islam yang tertutup mata hatinya menerima kebenaran Allah yang tertuang dalam Alquran dan menutup mata hatinya dari titah Nabi Muhammad masuk dalam kategori kafir. Secara bahasa kelakuan Menag kafir.



Demikian dikatakan wartawan senior Edy A Effendi di akun Twitter-nya @Effendi____. “Pantas saja orang seperti Ruhut dan Ferdinand bisa mengina dina Islam. Menagnya saja gemar merendahkan ajaran Islam,” ungkapnya.





Kata Edy, akar kata kafir itu merujuk pada rumpun bahasa-bahasa Semit. Jauh sebelum Alquran diterima Nabi Muhammad. Bangsa Afrika Utara, Afrika Timur dan Timur Tengah, sebelum Islam hadir di Mekah, kata kafir sudah dikenal. 5000 tahun sebelum Islam hadir sebagai agama formal.



“Kata kafir bermula dari Bahasa Akkadia. Bahasa Akkadia, bahasa tertua dari rumpun Bahasa Semit,  keluarga besar dari bahasa Afro-Asia.  Menjadi ladang percakapan bangsa Asyur dan Babilonia. Dari sinilah kata kafir muncul, artinya menggosok, menghilangkan kotoran,” ungkapnya.