Terbongkar, Gerombolan Buzzer Sebar Hoaks Terkait Usul Anies Jalan Tol untuk Jalur Sepeda

Gerombolan buzzer menyebarkan hoaks terkait usulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menggunakan jalan tol untuk jalur sepeda.

“Jalan tol yang diminta dijadikan tempat berkegiatan bersepeda adalah jalan layang tol di atas Jalan DI Panjaitan-Ahmad Yani (dulu disebut sebagai by-pass). Waktunya adalah setiap hari Minggu pukul 06.00-09.00 pagi,” kata Eep Saifulloh Fatah yang tersebar di berbagai group whatsapp.

Menurut Eep, informasi yang disebar buzzer terutama Eko Kuntadhi terkait jalur tol untuk jalur sepeda sangat berbeda jauh yang diungkapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. “Benar Gubernur Jakarta berkirim surat dengan Menteri PUPR tapi dengan isi yang sama sekali berbeda dengan yang diimajinasikan Eko Kuntadhi,” paparnya.

Kata Eep, mobil maupun kendaraan lainnya dilarang masuk jalur tol yang untuk pesepeda pada minggu pada jam 06.00-09.00. “Jadi, tak terjadi percampuran antara kendaaraan berkecepatan tinggi dengan para pesepeda,” ungkapnya.

Jalan layang tol itu dibuat untuk mengatasi kemacetan jalan DI Panjaitan-Ahmad Yani. Berbasis riset, hari Minggu pagi (jam 06-09) tak ada kemacetan di ruas jalan di bawah jalan layang tol itu.

Menurut Eep, Gubernur ingin memberikan kesempatan kepada anak Jakarta, warga Jakarta bersepeda di atas, menyaksikan kotanya dari ketinggian di bawah terang sinar matahari yang baru terbit dari arah timur.

“Semua proses ke arah itu dijalani dengan proses governance yang terjaga, yang benar. Sejumlah pihak yang terkait pun sudah menyatakan persetujuan bahkan dukungan mereka,” jelasnya.