Calon Kapolri bisa berasal dari pendidikan Akpol, perguruan tinggi, anak jenderal, anak pejabat tinggi, anak petani, atau orang biasa.
“Bapak Presiden Jokowi membuka peluang selebarnya kader terbaik Polri untuk menjadi Kapolri,” kata Ketua Umum Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis (PPJNA) 98 Anto Kusumayuda kepada suaranasional, Kamis (27/8/2020).
Kata Anto, kader terbaik Polri bisa menduduki jabatan Kapolri bukan karena anak pejabat ataupun punya jaringan elit di negeri ini.
“Jangan sampai ada kader terbaik berprestasi di dalam Polri tidak bisa menduduki jabatan penting karena bukan latar belakang Akpol atau tidak punya cantolan ke elite atau bukan anak petinggi di negeri ini,” ungkapnya.
Sekjen PPJNA 98 Abdul Salam Nur Ahmad mengatakan, calon Kapolri yang akan datang mempunyai tantangan dalam menjadikan korps berbaju coklat kuat dalam mengamankan bangsa Indonesia.
“Tidak hanya itu, Calon Kapolri untuk menjadikan Polri sebagai institusi yang kuat dan menjadi garda terdepan dalam mengamankan negeri Indonesia,” jelas Abdul Salam.
Kata Abdul Salam, kepolisian mempunyai tantangan zaman dan cepatnya perubahan dinamika sosial.
“Ini menjadi tantangan dan ujian bagi Polri yang harus selalu hadir di tengah tengah masyarakat menjaga dan memberi perlindungan serta memberikan jaminan keamanan dan ketertiban masyarakat secara nasional,” pungkas Abdul Salam.
