Street Hijrah Bakery and Coffee Membina Punk Hijrah Bogor

Jarum jam menunjukkan 20.00 WIB. Di jalan Raya Dramaga No.39, RT.03/RW.02, Margajaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, terlihat beberapa orang, ada yang bertato, duduk melingkar. Terdengar dari salah satu mereka terucap ‘setiap orang harus berdakwah dan berbuat baik’.

Mereka adalah komunitas punk hijrah Bogor yang sedang melaksanakan kajian di depan Street Hijrah Bakery and Coffee.

Suaranasional berkesempatan bertemu dengan salah satu pengelola Street Hijrah Bakery and Coffee, Aleksi Cipta Yoga, Kamis (27/8/2020).

Selain mengelola Street Hijrah Bakery and Coffee, Kang Yoga–begitu panggilan akrabnya, juga membina anak-anak punk yang sudah berhijrah. “Pendamping dalam proses hijrah komunitas punk,” ujarnya.

Kang Yoga mengatakan, proses hijrah komunitas punk mempunyai kendali dalam keistiqomahan. “Ketika mereka hijrah pendapatan mereka turun akhirnya kembali lagi minum-minuman keras. Ini yang menjadi kendala,” jelasnya.

Ia mengakui komunitas punk yang sudah berhijrah mempunyai ghirah (semangat) dakwah yang sangat tinggi. Mereka mengajak orang yang di jalan untuk berdakwah. “Satpam di pusat perbelanjaan ada yang diajak untuk berdakwah,” papar Kang Yoga.

Selain itu, ia mengatakan, keuntungan 10 persen dari usaha Street Hijrah Bakery and Coffee untuk pembinaan komunitas hijrah punk. “Membiayai aksi bela Islam yang dilakukan anak-anak punk hijrah, termasuk membiayai berobat,” jelasnya.

Kang Yoga mempunyai rencana memberdayakan komunitas punk hijrah dengan membuka usaha roti bakar. “Roti tawarnya dari sini sehingga ekonomi mereka meningkat,” paparnya.

Ia berencana melakukan pemberdayaan ekonomi komunitas punk hijrah karena mereka sulit mendapatkan pekerjaan. “Bertato, bekas anting, mereka sulit diterima di berbagai perusahaan,” ungkapnya.

Dalam menjalankan rencana tersebut, kata Kang Yogya diperlukan orang yang amanah. “Orang amanah sehingga bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.

Kang Yoga mengatakan, ada kerja sama Street Hijrah Bakery and Coffee dengan Tim Cinta Qur’an. “Atas pertolongan Allah, tim Cinta Qur’an membeli 200 roti untuk dibagikan setelah Shalat Jumat,” pungkasnya.