Rakyat kecil yang menjadi pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) kecewa ke penguasa karena tidak bisa membuktikan janjinya saat kampanye Pilpres 2019.
Suaranasional mendapat pengakuan beberapa rakyat kecil yang menjadi pendukung Jokowi dari yang berprofesi tukang ojek pangkalan, pedagang warung tegal (warteg), tukang pijat keliling, pedagang asongan sangat kecewa kepada penguasa saat ini.
Tukang ojek pangkalan di kawasan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Suminto (35) mengaku menjadi pendukung Jokowi di Pilpres 2019. “Saya sih berharap Pak Jokowi menjadi Presiden lagi, rakyat makin sejahtera, ternyata justru rakyat makin sengsara,” ungkapnya.
Suminto mengatakan, dalam sehari pendapatan menarik ojek tidak ada kepastian. “Beda dengan di era SBY. Sekarang lebih sulit,” jelasnya.
Ia berharap pemerintah Jokowi memperhatikan nasib penarik ojek pangkalan. “Saya berharap ada bantuan pemerintah semacam BLT kepada kami,” ungkapnya.
Senada juga dikatakan, pedagang warteg di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Sunardi (56). Ia mengaku pendukung Jokowi di Pilpres 2019 namun sangat kecewa terhadap mantan Wali Kota Solo itu karena tidak memperhatikan pedagang warteg. “Omset kami turun drastis,” katanya.
Sunardi mengatakan, Presiden Jokowi harusnya mengeluarkan kebijakan yang menguntungkan pedagang warteg. “Diberi pinjaman tanpa modal dan pemerintah membeli dagangan warteg untuk diberikan kepada rakyat lainnya,” ungkapnya.
Tukang pijat keliling Basori (40) mengaku pendapatan saat ini sangat berkurang padahal harus mengirim uang bulanan ke istri di kampung. “Satu hari belum pasti dapat orderan memijat. Pendapatan saya sangat berkurang sekali,” kata Basori.