Fitnah terhadap muslim dengan memunculkan isu klepon tidak islami hanya skenario untuk menutupi ‘komunisasi Pancasila’ maupun persoalan lainnya seperti penyelundupan Djoko Tjandra.
“Dikira dengan rekayasa isu fitnah Muslim ini bisa nutupi skenario “komunisasi Pancasila”,” kata Juru Bicara Era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Adhie Massardi di akun Twitter-nya @AdhieMassardi.
Kata Adhie, munculnya isu klepon tidak islami yang menyasar umat Islam upaya menutupi kasus penyelundupan Djoko Tjandra, korupsi gila-gilaan berkedok Covid-19, skandal kebijakan ekonomi yang menyungsep hingga minus 5 persen, kegagalan tegakkan hukum dan keadilan.
Sementara itu, berdasarkan penelusuran pakar media sosial dari Drone Emprit, Ismail Fahmi menemukan pro-kontra kue klepon ini merupakan bentuk residu atau sisa-sisa dari persaingan Pilpres 2019. Dia mengatakan topik kue klepon tidak Islami ini menyulut perdebatan antarkedua kelompok.
Ismail menemukan bahwa keramaian terkait meme itu salah satunya diawali akun IG yang ditangkap Drone Emprit dari akun @kerjabersama_2periode. Foto yang sama dengan di Facebook tersebut diberi caption ‘Kadrun klo dibiarin makin ngelunjak’.
Drone Emprit kemudian menemukan postingan awal di Twitter pada pukul 05.40 WIB dari akun @zsumarsono, lalu pukul 06.08 oleh @woelannnn, dan seterusnya hingga naik pesat pukul 10.27 oleh @jumianto_RK.
“Residu pilpres tampaknya masih sangat kuat. Perolehan suara yang tak jauh terpaut bedanya, jelas membuat dua cluster pro-kontra yang relatif seimbang pendukungnya. Ini tentu tidak mudah untuk dileburkan tanpa upaya serius. Setiap saat siap untuk saling ‘serang’,” ujar Ismail lewat akun Twitter-nya, Rabu (22/7).