Rezim Joko Widodo (Jokowi) mengabaikan jeritan rakyat terkait kebutuhan barang pokok yang terus menaik dan kehidupan ekonomi makin merosot.
“Jeritan rakyat diabaikan Rezim Jokowi,” kata aktivis Malapetaka Limabelas Januari (Malari 74)) Salim Hutadjulu kepada suaranasional, Sabtu (18/7/2020). “Padahal selama ini, Presiden Jokowi sudah blusukan tetapi belum ada kebijakan yang langsung untuk rakyat kecil,” ungkapnya.
Kata Salim, Jokowi terlalu banyak pencitraan dan kurang koordinasi dalam menyelesaikan masalah bangsa. “Ada berita Jokowi akan membagikan sembako seluruh Indonesia. Itu tidak tepat. Harusnya memerintahkan kepala daerah dan ada pengawasan lagi lembaga lain sehingga tepat sasaran,” papar Salim.
Salim mengatakan, dalam bidang ekonomi, Jokowi mengabaikan saran dari ekonom senior Rizal Ramli. “Rizal Ramli dalam mengkritik memberikan solusi tetapi diabaikan penguasa saat ini,” jelas Salim.
Kata tahanan politik era Soeharto ini, Rezim Jokowi lebih memikirkan pengusaha dengan adanya RUU Omnibus Law. “Keberadaan RUU Omnibus Law sangat merugikan kalangaan buruh,” paparnya.
Selain itu, ia khawatir Presiden Jokowi tidak bisa menyelesaikan akhir jabatannya karena dipaksa mundur oleh rakyat Indonesia. “Kondisi ekonomi yang tidak baik ditambah kepercayaan rakyat kepada Presiden Jokowi makin menurun. Ini bisa berakibat rakyat minta Jokowi mundur,” pungas Salim.