Rakyat ngeri jika Joko Widodo (Jokowi) memimpin bangsa Indonesia karena muncul pembelahan warga yang terus menerus dan ekonomi yang tidak baik.
“Kalau Presiden ngeri melihat kondisi saat ini, rakyat ngeri Jokowi mimpin terus negeri ini,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Senin (13/7/2020).
Menurut Muslim, selama Jokowi menjadi Presiden Indonesia ekonomi meroket yang dijanjikan tidak pernah terwujud. “Pertumbuhan ekonomi masih kalah dengan di era SBY. Jokowi juara di bidang pencitraan,” papar Muslim.
Kata Muslim, Jokowi sudah diingatkan ekonom senior seperti Rizal Ramli dalam masalah utang tetapi tidak dihiraukan. “Rizal Ramli diserang buzzer penguasa dengan tudingan menteri pecatan, sakit hati dan lain sebagainya,” jelas Muslim.
Jokowi menjabarkan proyeksi dari Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), yang menyebutkan kontraksi ekonomi global diprediksi mencapai minus 6 hingga 7,6%. Dia mengaku khawatir dengan proyeksi-proyeksi tersebut.
“Kalau endak, ngeri saya terus terang saya ngeri. Di kuartal III ini. Ini kuncinya di kuartal III. Saya melihat memang setelah kita rapat kabinet di sini ada pergerakan yang lumayan. Tapi belum sesuai dengan yang saya harapkan. Sudah bergerak lebih baik, sudah bergerak lebih bagus, tapi belum,” ujarnya.
Ekonomi Indonesia juga tengah dihantui resesi. Kuartal II-2020 sudah dipastikan pertumbuhan ekonomi akan minus. Jika kuartal III-20202 kembali minus maka sudah dipastikan ekonomi RI masuk dalam jurang resesi.
Jokowi pun mengaku akan memantau setiap hari penggunaan anggaran setiap kementerian. Dia minta agar serapan anggaran dikebut untuk belanja di dalam negeri. Sementara untuk belanja produk luar negeri dia minta direm.