Pendukung Pancasila Malah Terkungkung

Oleh: Adian Radiatus

Menjaga dan membela Pancasila secara utuh rupanya oleh kelompok pendukung penguasa selama ini dilakukan secara serampangan. Mereka tidak pernah memahami makna dari isi Pancasila itu secara utuh.

Hal itu terbukti dari ketidakmampuan mempresentasikan sikap disaat ‘musibah’ hampir menerjang Pancasila lewat badai RUU HIP. Kegemparan yang menyerang jantung partai-partai pendukung.

Jangankan para politisi di DPR atau di Partai pengusul RUU itu yang termasuk kalangan muda, bahkan senior seperti Hasto atau Djarot Saeful pun tampak kelimpungan atau diam seribu bahasa terkait bagaimana menjelaskan jenjang level Pancasila bisa menjadi Trisila kemudian Ekasila.

Mungkin pakar kaliber Mahfud MD pun tidak bisa mencerna hal itu, kecuali mau berlaku konyol dengan argumentasi ala penguasa. Dan yang juga tidak kurang menyedihkan adalah reaksi atau respon BPIP sebagai penjaga Ideologi Pancasila resmi mewakili pemerintahan ini.

Sangat ironis sekali manakala kelompok yang selama ini mengklaim sebagai penjaga paling setia Pancasila harus menemui kenyataan pahit adanya upaya nuansa komunisasi Pancasila melalui pipa trisila menuju ekasila, yang justru datang dari dunia penguasa yang dipercayanya.

Disinilah tampak sekali betapa naifnya dukungan yang membabi buta itu hanya karena diberikan lawan yang dituding tidak Pancasilais padahal tanpa sadar sedang berada dialam lingkungan jejak-jejak komunisme.

Lagi-lagi Indonesia masih mendapat perlindungan dari sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa (bukan berkebudayaan) dimana rakyat yang agamis ini memberikan reaksi keras namun damai terhadap RUU bernafas komunis itu untuk sepenuhnya dihentikan dan dilenyapkan pembahasannya.

Presiden Jokowi selaku pemimpin pemerintah tertinggi negeri ini harus segera menyikapinya atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negeri ini yang memutuskan sikapnya.

Presiden jangan seperti mereka yang mengklaim pendukung Pancasila “Aku Pancasila” tapi akhirnya terkungkung, walaupun disana sebagai petugas partai yang membuat permasalahan ini timbul…

Simak berita dan artikel lainnya di Google News