Rezim Jahat berupaya menghancurkan nilai agama dan kepribadian bangsa Indonesia terlihat rencanamemakai dana haji untuk stabilisasi rupiah maupun inftrastruktur.
Demikian dikatakan pengamat seniman politik Mustari atau Si Bangsat Kalem atau SBK dalam pernyataan kepada suaranasional, Ahad (14/6/2020). “Agama hanya dimanfaatkan untuk kepentingan kekuasaan bukan diterapkan nilai-nilainya dalam berbangsa dan bernegara,” ungkapnya.
Kata SBK, nilai agama dikorbankan terlihat ketidakadilan dalam kasus Novel Baswedan. “Jaksa hanya menuntut satu tahun penyiram air keras Novel Baswedaan dikatakan tidak sengaja,” ungkap SBK.
Menurut SBK, harusnya nilai agama ditegakkan, penyiram Novel dihukum 10 tahun penjara dibongkar dalangnya. “Ini dalangnya ditutupi,” jelas SBK.
SBK mengatakan, belum lagi RUU HIP yang telah mengorbankan nilai agama dan kepribadian Bangsa Indonesia. “Posisi agama dalam RUU HIP terdistorsi dalam posisi rendah,” papar SBK.
Selain itu, SBK mengatakan, pertumbuhan ekonomi di era sekarang makin hancur karena tanpa fundamental yang kuat. “Utang lebih banyak daripada pendapatan negara,” paparnya.