Ganjar Pranowo meniru model pencitraan Joko Widodo (Jokowi) agar menjadi calon presiden (capres) 2024 dari PDIP.
“Kalau kita amati cara mainnya Ganjar tidak akan beda jauh dengan kemunculan Jokowi pada Pilpres 2014,” kata wartawan senior Hersubeno Arief dalam artikel “Waspadai Ganjar Pranowo!”
Kata Hersubeno, cara pencitraan Ganjar dan Jokowi terlihat sama, namun dengan berbagai modifikasi dan berbagai penyesuaian.
Menurut Hersubeno, sangat mudah bagi siapapun, termasuk Ganjar dan timnya untuk mendowngrade dan kemudian menyingkirkan Puan dari perebutan tiket capres yang dimiliki PDIP.
“Sementara figur Prabowo yang bakal dipasangkan dengan Puan juga tidak kuat-kuat amat. Benar saat ini dia termasuk kandidat dengan elektabilitas yang tinggi, namun dengan trend yang terus menurun,” papar Hersubeno.
Bila benar Ganjar yang akhirnya mendapat tiket PDIP, maka dia akan menjadi kandidat yang harus diperhitungkan oleh siapapun, termasuk Anies.
Kata Hersubeno, sebagai kandidat dari partai nasionalis, mengendalikan Jateng sebagai salah satu lumbung suara di Indonesia, dia tinggal mencari cawapres yang tepat.
“Gubernur Jatim Khofifah akan menjadi salah satu calon yang sangat ideal digandeng Ganjar. Koalisi PDIP-PKB sudah cukup untuk mengajukan calon sendiri,” jelasnya.
Hersubeno mengatakan, duet Ganjar -Khofifah akan menjadi perpaduan sempurna. Nasionalis-Islam, lelaki-perempuan.
“Jangan lupa jumlah suara Jatim dan Jateng secara nasional menempati posisi kedua dan ketiga terbanyak. Modal mereka sangat kuat,” pungkasnya.