Ini Jawaban Telak Ahmad Dhani ke Gus Abdulloh Faizin yang Salahkan Gerakan 212


Musisi senior Ahmad Dhani menjawab tudingan tidak benar dari Gus Abdulloh Faizin bahwa gerakan 212 merupakan agama baru.



“Tidak ada satupun manusia yang menyebut Islam 212 adalah aliran agama dan agama baru,” kata Dhani dalam artikel “212 bukan Agama, Namun Harakah Kepentingan Politik Oleh Gus Abdulloh Faizin Dijawab Ahmad Dhani”.





Kata Dhani, Islam 212 hanyalah muslim yang berbondong-bondong datang melakukan aksinya di negara demokrasi untuk menyampaikan aspirasinya dengan aman dan damai.



“Berhasil membuktikan kepada dunia bahwa tidak ada radikalisme di Indonesia yang difitnah selama ini,” paparnya.



Berikut ini tulisan lengkap Ahmad Dhani:



#CFB
212 BUKAN AGAMA, NAMUN HARAKAH KEPENTINGAN POLITIK



=====
Oleh : Gus Abdulloh Faizin
Di Jawab oleh : Ahmad Dhani



Gus AF:
Menisbatkan 212 sebagai Agama, dengan bahasa lain “Islam 212”, Tak ubahnya seperti membuat pepesan bothok kosong yang tak ada isinya, baik parutan kelapa maupun ikannya.



Jawaban AhmadDhani :
Tidak ada satupun manusia yang menyebut ISLAM 212 adalah ALIRAN AGAMA atau AGAMA BARU.
ISLAM 212 itu SIMPEL ,
yang IRI aja yang SEMPEL .
ISLAM 212 hanyalah MUSLIM YANG BERBONDONG BONDONG DATANG MELAKUKAN AKSI NYA DI NEGARA DEMOKRATIS INI UNTUK MENYAMPAIKAN ASPIRASI NYA DENGAN AMAN DAN DAMAI HINGGA BERHASIL MENUNJUKKAN KE DUNIA BAHWA ISLAM 212 ( bagian dari muslim Dunia ) yang berhasil membuktikan kepada Dunia bahwa “TIDAK ADA RADIKALISME DI INDONESIA.” seperti yang di FITNAH kan selama ini.



SementaRA sebagian kecil Muslim ( ISLAM PROPOSAL ) selalu TERIAK TERIAK MENUDUH KEPADA MUSLIM YANG TIDAK BISA DIKOOPTASI PENGUASA SEBAGAI
“ISLAM RADIKAL” ,
Dan lebih parahnya lagi selalu teriak teriak soal TERORISME .
“TERORIS YANG TIDAK PERNAH MARAH KETIKA ADA GUBERNUR NON MUSLIM MENGHINA ULAMA BERBOHONG PAKE AL MAIDAH 51.”
( ngakak terpingkal pingkal )



Gus AF:
Menyatakan “Islam 212” sama halnya membuat distorsi baru dalam aliran pemahamaman Islam, karena tidak ada tuntutan dan tuntunan membangun distorsi ditubuh Islam. Sehingga nampak janggal, ketika seorang musikus (mohon maaf saya tidak tahu kredibilitas keilmuan agamanya) yang menggaungkan “Islam 212” layaknya ada Islam baru. Berarti ia mencoba membuat aliran baru untuk membangun perpecahan, serta permusuhan baru dalam Islam itu sendiri.



Jawaban AhmadDhani:
Jika orang mampu “menggunakan pikirannya” ,
Tidak mungkin ISLAM 212 dianggap
“ALIRAN PEMIKIRAN BARU”



Hanya orang yang tidak mampu berpikir lah , yang mengaggap ISLAM 212 itu adalah ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM YANG BARU.



“Membangun PERPECAHAN?”
ISLAM 212 JELAS PECAH KONGSI DENGAN MUSLIM YANG TELAH MENJADI KAKI TANGAN PENGUASA DAN ULAMA ISTANA. “JELAS ITU!”



Gus AF:
Ada dua pernyataan yang ingin dihubungkan sebelum ia menyebutkan “Islam 212”, yakni Islam Nusantara dan itu perlu digaris-bawahi sebagai hal prinsip yang perlu di diskripsikan. Begini kalau bernafsu ingin mengeneralisasi 212 dengan Islam Nusantara, maka hakekatnya berbeda jauh, baik maqam (kedudukan), fungsi, serta eksistensinya bagaikan bumi dan langit.



Jawaban AhmadDhani:
Kita bukan ISLAM NUSANTARA ,
“itu sudah PASTI!”



*Bagaikan Bumi Langit ?*
Wk wk wk , DOBOL



Gus AF:
Islam Nusantara jelas secara definitif dan fungtif serta implementasinya. Islam Nusantara sejak awal gagasan narasinya jelas, yakni bukan agama baru, bukan keyakinan baru, tapi ciri khas Islami yang damai dan berada di Nusantara, yang mempunyai perbedaan karakteristik dengan Islam di Timur Tengah yang cenderung tekstual dan keras.



Jawaban AhmadDhani:
Islam Nusantara tidak ada di Al Quran maupun Hadist.
TUKANG OBAT BOLEH NGOCEH APA SAJA.
Tidak ada Yang melarang .



Gus AF:
Mari kita mencoba melihat dasar gagasan dan pemahaman para kyai tentang narasi Islam Nusantara. Menurut para kyai, khususnya Romo Yai Said Aqil Siradj bahwa “Islam Nusantara sama sekali bukan madzhab baru, bukan firqoh baru, bukan aliran baru. Dia adalah khosois dan mumayyizat. Islam Nusantara adalah Islam yang melebur dengan budaya nusantara yang sesuai dengan syara’”.



Jawaban AhmadDhani:
KAMI NU nya HABIB RIZIEQ SHIHAB, Habib Taufik Assegaf dan para habaib Yang TIDAK DATANG Ke ISTANA
NEGARA ,
Kami Bukan NU nya Kyai Said.
Apa gak tau soal NU STRUKTURAL dan NU KULTURAL?
Kenapa Kami harus ikut Kyai Said?
Ke Akhirat pun kita ikut Habib Rizieq Shihab.
Jangan sama kan yang tidak sama.
Dan jangan paksa orang untuk sama.



Gus AF:
Ciri dari Islam Nusantara adalah Islam yang beradab, santun, yang merupakan Islam warisan Ahlussunnah wal Jama’ah dari para Wali Songo. “Inilah nikmat yang diberikan kepada kita, yang belum tentu diwariskan ke bagian negara Islam lain”. Islam Nusantara dilandasi empat semangat yang saling menyatu, yakni semangat religius, semangat kebangsaan, semangat kebhinekaan, dan semangat kemanusiaan.



Jawaban AhmadDhani:
SANTUN kepada PENGUASA?



SANTUN kepada TAIPAN ?



SEMANGAT BERKEBANGSAAN MENDUKUNG PENISTA AGAMA JADI GUBERNUR?.



SEMANGAT BERSATU MEMBANGKITKAN NEW NASAKOM?.



BERADAB DALAM IKUT MEMFITNAH CHAT PALSU HABIB RIZIEQ ?



KERAS saat PEMBUBARAN PENGAJIAN?



DIAM SAAT 800 an KPPS TEWAS TANPA OTOPSI?
Sekali lagi, Tukang obat boleh ngomong apa saja.



Gus AF:
Analisa diskripsi, serta narasi Islam Nusantara di atas jelas, tanpa dikurangi dan ditambahi.  Yang pasti Islam Nusantara bukan agama baru, bukan paham baru, bukan aliran baru, namun karakter agama sesuai kearifan dan budaya Nusantara. Tapi tidak semua orang memahaminya, apalagi tentangga sebelah yang tak paham tentang Islam NU-Santara. Didefinisikan sendiri, diolok-olok sendiri. Fix sampai di sini, lalu bagaimana dengan “Islam 212” ???.



Jawaban AhmadDhani:
ISLAM 212 hanya kumpulan Muslim SEDUNIA yang HADIR dalam AKSI 212 di MONAS yang di pimpin oleh Habib Rizieq Shihab.
Ber AKSI dalam wujud nyata demokrasi untuk memaksa Pemerintah untuk MENEGAKKAN KEADILAN



Jika Muslim non 212 yang tidak paham KUHP ( Pasal 156 ) , jangan sok tau
Juga jangan iri dengan KEBESARAN Habib Rizieq Shihab yang menjadi IMAM BESAR 212 yang terbukti KESAKTIAN NYA dalam menggalang masa dari seluruh Dunia yang hadir di Jakarta .



Gus AF:
Sekali lagi, 212 adalah gerakan yang lahir dari konspirasi politik atau media politik kelompok tertentu, yang mempunyai nafsu dan kepentingan kekuasaan. Yang dibalut dengan semangat atas nama dan berkedok bela Islam, bela Al-Qur’an, dan bela ulama.



Jawaban AhmadDhani:
Ini jelas FITNAH CEBONG !
Jika tidak mau membela ULAMA yang di tuduh Berbohong oleh Ahok…
Jangan FITNAH. DOSA BESAR.



Gua AF:
Entah Islam yang mana ??? Al-Qur’an yang mana ??? ulama yang mana ???. Namun terlepas dari itu, ternyata tujuan utama adalah seorang Gubernur yang diunggulkan. Jadi jelas 212 bukan agama mereka. Ada harakah tapi berbalut agama. Saya harap dalam kondisi semacam ini, kita semua haruslah faham tentang subhat-subhat gerakan yang mengarah ke politik tapi berbalut agama, bahkan menjual ayat, serta sakralitas agama.



Alhasil, menyatakan Islam Pada 212 adalah keberanian sembrono yang tak terukur, yang harus diluruskan, karena di dalamnya ada cacat istilah dan kerusakan makna, serta kejanggalan pemahaman yang perlu dihindari bagi orang cerdas dan beragama.



Takutlah dengan makar mereka yang menggunakan agama sebagai tameng. Saya jadi ingat pesan Ibnu Rusyid, yang mengatakan : “Jika ingin menguasai orang bodoh, maka bungkuslah yang batil dengan agama…”.



Semoga Allah menyelamatkan negeri ini…



Jawaban AhmadDhani:
TERSERAH LU BONG,
cuma CEBONG yang percaya segala tuduhan dan FITNAH an mu terhadap ISLAM 212.



Wassalam
Semoga yang pernah belajar pun paham,
Bahwa Muhammad SAW awalnya pun hanya seorang pedagang .
Tapi miliki volume otak yang lebih dari sebagian besar Pemuka Agama di Makkah saat itu.
Begitupun juga Gus Dur , bukan lah seorang Sarjana Ke ILMU an Islam .
Tapi sekali lagi…VOLUME OTAK menentukan LOGIKA YANG BAIK.



SAYA YAKIN , JIKA GUS DUR MASIH ADA , BELIAU PUN AKAN ADA DALAM BARISAN HABIB RIZIEQ SHIHAB.
( AhmadDhani )