Diskriminasi warga pribumi Indonesia mirip yang terjadi di Amerika Serikat (AS) di mana kelompok pendatang mendominasi dalam bidang ekonomi.
“Di Amerika hingga detik ini masih dirasakan adanya diskriminasi terhadap kulit hitam, bangsa Indian, penduduk pribumi Amerika. Begitu juga terjadi di Indonesia, ada diskriminasi, kriminalisasi yang menimpa rakyat Indonesia,” kata Kolonel (Purn) Sugeng Waras kepada suaranasional, Kamis (11/6/2020).
Menurut Sugeng Waras, kekhawatiran pribumi menjadi tamu di rumah sendiri juga menghantui sebagian rakyat yang berprediksi TKA Cina sebagai ancaman serius terhadap bangsa dan negara.
“TKA Cina mungkin terus berkembang baik jumlah maupun penguasaannya, dimulai perbandingan tenaga kerja antara TKA dan TKI sesuai perjanjian, bergeser dari tenaga ahli, tenaga menengah dan tenaga kasar, yang akan mendepak pribumi, serta tidak memberi kesempatan lamaran kerja dari pribumi yang sudah susah payah menuntut ilmu dan memanfaatkan perjuangan dan pengorbanan orang tuanya,” jelasnya.
Sugeng Waras juga mengkritik para wanita pribumi yang rela melacurkan diri kepada TKI Cina bahkan ada yang mau dinikahi. “TKA Cina mempunyai anak dari perkawinan dengan wanita pribumi dan kemungkinan mempunyai tanah,” papar Sugeng Waras.