Bahasa khas Partai Komunis Indonesia (PKI) yaitu mengaku paling Pancasila, paling Indonesia dan agama musuh pancasila.
Demikian dikatakan Kolonel (Purn) Sugeng Waras dalam artikel “100 Tahun PKI”. “Bahasa dan ciri khas PKI dalam kampanye, propaganda, agitasi, intimidasi,menghasut, menyesatkan, mempengaruhi dan menjerumuskan dengan membenarkan segala cara,” ungkapnya.
Sugeng Waras mengatakan Habib Rizieq Syihab (HRS) yang sangat paham Pancasila bisa dituding musuh Pancasila. “fitnah terhadap FPI dan Imam Besar HRS, serta tuduhan tuduhan jahat lainya terhadap umat Islam, adalah hasil komulasi dari gerombolan pelanjut PKI,” ujarnya.
Sugeng Waras mencurigai pelanjut PKI berada di lingkungan kekuasaan. “Sudah amat sangat dominan, gerombolan pelanjut PKI ini yang berada di lingkungan penguasa dan jajaran, tak terkecuali di badan badan informal,” papar Sugeng Waras.
Kata Sugeng Waras mengatakan, umat Islam di Indonesia sangat diperhitungkan dan ditakuti gerombolan pelanjut PKI.
“Maka bersatulah…saudara saudaraku umat Islam di Indonesia apapun organisasimu, selama sepaham, sealiran yang bersumber dari Alqur’an, Hadist dan sunah sunah Junjungan Besar Nabi Muhamad SAW,” jelasnya.
Ia mengingatkan gaya pelanjut PKI yang melakukan propaganda, provokasi dan memecah belah umat Islam dengan cara dan bentuk yang beraneka ragam.
“Hanya dengan persatuan dan kesatuan Umat Islam, yang juga Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, yang paling solid dan kuat untuk menegakkan NKRI,” pungkasnya.