Kemenangan Lelang M. Nuh di Gelaran Konser Amal Corona Dianulir

Oleh: Tardjono Abu Muas, Pemerhati Masalah Sosial

Heboh, pada akhir gelaran konser amal corona Ahad (17/5/2020) malam lalu, ternyata menyisakan cerita yang cukup menghebohkan dan sekaligus mengundang kegelian. Pasalnya, pemenang lelang motor listrik ‘gesits’ bertanda tangan Presiden Jokowi, Muhammad Nuh atau M. Nuh dari Jambi akhirnya dianulir.

Bersyukurlah M. Nuh yang pada malam itu yang atas izin-Nya pula diberi kemudahan-Nya untuk masuk saluran telepon panitia gelaran untuk menawar motor listrik ‘gesits’ yang ditawarkan panitia. Sangat mungkin, saat itu M.Nuh dengan ‘gesit’ atau cekatan pula mengira bahwa penawaran motor listrik tersebut saat itu disangkanya seperti sering yang bersangkutan menyaksikan gelaran Quiz yang juga sering dilakukan Presiden Jokowi bertanya kepada anak-anak TK tentang nama-nama ikan di laut, lalu yang bisa menjawab diberi hadiah sepeda.

Tak dapat sepenuhnya menyalahkan kegesitan M. Nuh untuk nimbrung atau berkompetisi yang menyegerakan jari-jarinya memijit nomor panitia gelaran, seiring persangkaan yang bersangkutan bahwa gelaran tersebut seperti Quiz berhadiah sepeda.

Terlepas dari persangkaan atau kesengajaan, yang jelas kini M. Nuh tak menyangka pula bahwa dirinya sekarang menjadi ‘bintang’ pemberitaan di berbagai media sosial sekaligus harus berurusan dengan pihak aparat. Bahkan dari salah seorang penyelenggara meminta agar M. Nuh dibebaskan karena tidak ada pihak yang dirugikan.

Memang sungguh sangat memprihatinkan, gelaran konser yang bersifat kenegaraan dengan penyelenggaranya pun bukan kepanitiaan yang berkelas ecek-ecek, tapi karena penyelenggaraannya yang tidak tepat waktu di tengah ummat Islam sedang khusyu beribadah pada sepuluh malam terakhir Ramadhan maka hasil gelarannya pun menyisakan kehebohan sekaligus menggelikan.

Kini, kemenangan lelang M. Nuh dalam gelaran konser amal corona Ahad malam lalu sangat mungkin telah dianulir panitia. Pertanyaannya, akan adakah sesuatu dari panitia untuk M. Nuh yang berstatus hanya sebagai buruh harian yang sangat mungkin yang bersangkutan membutuhkan sesuatu untuk sekadar berlebaran bersama keluarganya?

Juga, sekaligus memasuki momen terakhir Ramadhan masuk suasana Idul Fitri sudah selayaknya kita semua khususnya para penyelenggara gelaran konser amal corona instrospeksi diri atas apa yang telah dijalankannya untuk senantiasa berhati-hati dalam menggelar berbagai acara mengingat suasana kebatinan kita semua sedang menghadapi wabah corona yang belum juga bisa diprediksi kapan berakhirnya.