Ini Baru Berita: Presiden Berani Batalkan Pinjaman dari China

Oleh: Tardjono Abu Muas, Pemerhati Masalah Sosial.

Sungguh sangat luar biasa dan spektakuler membaca berita yang satu ini berjudul: Presiden Tanzania Sebut Syarat Utang China hanya Bisa Diterima oleh Pria Mabuk, sebagaimana dilansir sindonews.com (25/4/2020. Tertarik dengan judul beritanya pada akhirnya penasaran juga ingin mengetahui sosok salah seorang presiden pemberani yang satu ini.

Pria pemberani ini bernama John Pombe Magufuli (61), sejarah perjalanan politiknya sebelum dia dilantik menjadi presiden Tanzania pada November 2015, Pombe pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pekerjaan (1995-2000), setelah mencicipi jadi Wakil Menteri lalu dia naik jenjang kariernya dua kali menjabat Menteri Pekerjaan pada (2000-2006 dan 2010-2015) dan pernah pula sebagai menjabat Menteri Tanah dan Pemukiman (2006-2008). Dapat dikatakan jenjang pengalaman politik Pombe cukup memadai hingga layaklah yang bersangkutan menduduki kursi Tanzania-1 pada November 2015

Patut disebut unik dan spektakuler langkah Pombe yang dengan gagah berani dan penuh kewibawaan telah membatalkan pinjaman dari China senilai Rp.155 triliun yang ditandatangani pemimpin sebelumnya, Jakaya Kikwete. Sementara pada saat yang sama dan pada tempat yang berbeda, sebagian para pemimpin dunia lainnya malah rela menjual harga diri bangsanya demi menjadi penjilat, tunduk dan patuh di bawah ketiak pemerintah China hanya dengan harapan mendapat kucuran utang dari China. Sungguh hina dan nista.

Kenapa Presiden Tanzania, John Pombe menyebut syarat utang China hanya bisa diterima oleh pria mabuk? Karena syarat dan ketentuan yang telah mengalahkan logika, tegas Pombe. Perjanjian sebelumnya dengan investor China rencananya untuk membangun pelabuhan dengan syarat bahwa mereka akan mendapatkan 30 tahun untuk menjamin pinjaman dan 99 tahun sewa tanpa gangguan. Sedangkan persyaratan lainnya, bahwa Pemerintah Tanzania sama sekali tidak boleh menimbulkan kekhawatiran apa pun pada siapa pun yang berinvestasi di pelabuhan selama periode itu. Hal inilah yang menjadikan John Pombe segera mengambil langkah berani untuk membatalkan perjanjian yang telah ditandatangani pemimpin sebelumnya.

Terkait ekspansi China yang ingin menguasai ekonomi dunia tak terkecuali terhadap pemerintah kita yang dengan mudah mengucurkan dana pinjaman, tentu patut ditiru langkah berani yang telah ditempuh pemerintah Tanzania untuk membatalkan perjanjian utang yang persyaratannya hanya bisa diterima oleh pria mabuk alias idiot.

Publik layak mengetahui syarat-syarat apa saja secara transparan yang disyarakatkan China kepada negara kita, jangan sampai terjadi dari soal pinjam-meminjam malah pada akhirnya negara kita menjadi agunan utang.