Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat rakyat Indonesia menderita seperti kenaikan harga pokok, Omnibus Law Cipta Kerja, UU KPK hasil revisi.
“Lihat, yang bikin rakyat menderita adalah Jokowi,” kata mantan anggota DPR Djoko Edhi Abdurrahman dalam pernyataan kepada wartawan, Jumat (24/4/2020). “Jika Jokowi lengser, rakyat bahagia,” ungkapnya.
Djoko mengkritik Presiden Jokowi yang minta Prabowo untuk menenangkan rakyat Indonesia agar mendukung pemerintahan saat ini. “Tentu tidak ada yang dengerin. Sampai sekarang pendukung 02 tetap oposisi. Hanya Prabowo dan Dasco cs yang mendukung pemerintah,” paparnya.
Menurut Djoko, pernyataan Prabowo bahwa Presiden Jokowi bekerja secara tulus untuk rakyat tidak sesuai fakta sebenarnya.
“Faktanya seluruh kegiatan Jokowi untuk menjadi BACIN (Babu Cina). Contoh: Omnibus “jancok” Law, pengebirian KPK, semua demi oligarkhi dengan Asing – Aseng – Asong. Tolong tunjuk, satu saja yang melindungi rakyat miskin. Ada? Tak satupun. Alhamdulillah, Allah mengirim Corona (khusus ke Indonesia) untuk menghancurkan sandiwara kelicikan Jokowi,” ungkapnya.
Ia mengkhawatirkan rencana pemerintahan Jokowi yang akan mencetak uang dalam mengatasi krisis ekonomi sekarang ini.
“Pemerintah Jokowi mau cetak uang. Belum pernah opsi seperti itu sejak reformasi yang, cetak uang merah. Opsi cetak uang hanya menunjukkan satu subtansi: super darurat ekonomi,” jelasnya.
Kata Djoko, mencetak uang bisa menyebabkan inflasi dan sangat berbahaya bagi perekonomian bangsa Indonesia.
“Inflasi besar-besaran. Mosok Paduka Jokowi bisa kalah dengan Paduka Idi Amin. Utang sudah lebih Rp 6.300 Triliun. Mau utang lagi, tak ada yang mau ngutangi. Lagi pula, kondisinya sama-sama bangkrut. Cina, pertumbuhannya minus 4,3%. Boro-boro mau ngutangi Jokowi. Mau ngutang ke lembaga keuangan Barat (WB, IMF, ADB) tak bisa. Semua negara Eropa juga bangkrut, antre mau ngutang ke situ. IMF nya bangkrut. Ngutang ke AIIB? Juga bangkrut. Semua negara anggota antre mau pinjam duit ke AIIB,” pungkasnya.