Gerakan Pemuda (GP) Ansor menyebut langkah pemerintah dalam menangani wabah corona belum maksimal. Hal tersebut tercermin dari kurangnya alat pelindung diri (APD) dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang tak efektif.
Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas menilai kebijakan pemerintah dalam menangani corona selalu terlambat dan tumpang tindih. Dia khawatir respons tak cepat pejabat bisa menggerus kepercayaan rakyat kepada pemerintah.
“Kita harus bergerak cepat dan responsif menghadapi masalah. Bukan selalu terlambat seperti sekarang,” ujar pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu dalam peringatan Hari Lahir ke-86 GP Ansor secara virtual, Jumat (24/4/2020) malam.
Yaqut mengatakan pemerintah dan masyarakat mesti bergotong royong dalam menghadapi persoalan wabah corona ini. Apalagi penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat masyarakat semakin kesulitan menghadapi hidup.
Dia mengajak kader GP Ansor untuk peka dan responsif terhadap kondisi sekitar. Misal inisiatif mencari masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan hidup dan menyumbangkan alat kesehatan bagi rumah sakit rujukan corona.
“Para kader juga diharapkan segera menunaikan dan mendistribusikan zakat sebagaimana diinstruksikan PBNU sebagai kesalehan sosial mengantisipasi kemiskinan,” katanya.
Gus Yaqut menekankan jangan sampai peristiwa masyarakat meninggal karena kelaparan terulang. Selain itu kader GP Ansor juga bisa bergerak memberikan bimbingan agama, terutama di masa pandemi corona.
(Inews)