Covid-19, Indonesia Vs Taiwan, Lain Koki Lain Masakan

Oleh: Tardjono Abu Muas, Pemerhati Masalah Sosial.

Di tengah merebaknya wabah corona (Covid-19) ke seluruh dunia, layaklah kita tengok negeri Taiwan yang letak geografinya tidak jauh dari pusat Wabah di Wuhan China yang patut kita tiru dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Jarak Taiwan-China tidaklah begitu berjauhan hanya berjarak tidak kurang dari 2.103 km, waktu perjalanan transportasi udara pun bisa ditempuh dalam waktu paling cepat 2 jam 20 menit atau paling lambat 4 jam 12 menit. Sedangkan jarak dari Indonesia-China cukup jauh tidak kurang dari 4.197 km, waktu jarak tempuh penerbangan pun paling cepat 4 jam 39 menit atau paling lama 8 jam 23 menit.

Ditinjau dari sisi jarak geografi, tentu Indonesia-China jaraknya lebih jauh dua kali lipat dari jarak antara Taiwan-China. Pertanyaannya, kenapa Taiwan negara tetangga terdekat China menjadi negara yang mendapat respon positif dunia internasional karena bisa menahan laju penyebaran covid-19?

Penulis memperoleh informasi dari migran WNI yang saat ini ada di Taiwan, bahwa tindakan pemerintah Taiwan sangat cepat dan terukur dalam mengantisipasi penyebaran virus yang satu ini seiring munculnya wabah covid-19 di Wuhan China pada pertengahan Desember 2019. Kesiapsiagaan dini benar-benar dilakukan, berbagi informasi ke publik terus-menerus dikumandangkan.

Begitu detailnya informasi ke masyarakat sampai dengan informasi pembelian masker bagi warga Taiwan dan pendatang pun ada, termasuk pembelian jumlah masker yang diperbolehkan serta apotik yang ditunjuknya pun lengkap dinformasikan. Pendek kata, pemerintah Taiwan telah jauh-jauh menyiapkan informasi lengkap ke warga sebelum virus terindikasi memasuki negaranya.

Selain itu langkah tegas dan berani pemerintah Taiwan seiring muncul pertama wabah Covid-19 di Wuhan, tindakan cepatnya stop penerbangan dari dan ke China, Makao, dan Hongkong. Setelah itu baru menyusul stop penerbangan berbagai negara dari dan ke 29 negara. Ditilik keberanian dan ketegasan pemerintah Taiwan mengambil langkah cepat dan terukur tidak lain hanya ingin melindungi keselamatan warganya, soal ekonomi dan lain sebagainya dinomorsekiankan.

Hingga kini, pemerintah Taiwan tidak mengeluarkan kebijakan Lockdown atau PSBB istilah negara kita, yang ada hanya mewajibkan memakai masker saat bepergian keluar dan ke tempat-tempat umum, bagi yang melanggar dikenakan sanksi denda. Diinformasikan, sangat luar biasanya begitu terasa sekali wibawa pemeritah Taiwan di mata semua warga baik warga Taiwan sendiri maupun warga pendatang mematuhi aturan yang dikeluarkan pemerintah. .

Dari uraian di atas layak dikatakan sebagaimana ungkapan, “Lain Koki Lain Masakan” yang kiranya dapat ditarik beberapa faktor perbedaannya antara Taiwan dan Indonesia dalam penanganan penyebaran wabah Covid-19 ini. Pertama, pemerintah kita tidak seperti pemerintah Taiwan yang segera melakukan antisipasi dini saat wabah yang satu ini baru muncul di Wuhan, malah cenderung meremehkan dan konyolnya menjadi candaan. Kedua, langkah pemerintah kita tidak seberani pemerintah Taiwan untuk stop penerbangan dari dan ke China begitu terlambat dan terkesan setengah hati.

Ketiga, faktor kewibawaan pemerintah kita tidak sewibawa pemerintah Taiwan di mata masyarakatnya. Diakui atau tidak, kewibawaan pemerintah kita kurang mendapat respon positif masyarakat dalam setiap kebijakan yang dikeluarkan. Hal ini sangat mungkin terjadi karena masih saja ada kebijakan yang saling berbenturan antara kebijakan yang dikeluarkan kementerian yang satu dengan kementerian lainnya. Faktor ketiga inilah yang kiranya harus segera dibenahi agar pelaksanaan aturan di tataran bawah tidak malah membingungkan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News