Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan 17.500 dokter, 27.000 perawat dan 900 tenaga kesehatan masyarakat guna menangani pasien dan menghentikan penyebaran virus Corona atau Covid-19.
“Di seluruh Jakarta posisinya adalah menghadapi jumlah warga yang datang, yang jumlahnya luar biasa,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (20/3/2020).
Anies menegaskan, DKI harus menghindari peningkatan jumlah pasien yang terpapar virus Covid-19, bahkan berupaya maksimal menghentikan penyebaran.
Namun, Pemprov DKI Jakarta memiliki ambang batas terkait jumlah rumah sakit dan tenaga medis yang tidak sebanding dengan lonjakan jumlah pasien terjangkit Covid-19.
Anies pun terus mengimbau masyarakat di Jakarta agar mengurangi kegiatan di luar rumah untuk menekan dan menghindari jumlah penularan Covid-19 karena sistem kesehatan di Ibu Kota memiliki batasan.
“Ini berbeda kalau kita punya kasus 1 atau 2. Ini sudah merupakan pandemik dan di Jakarta percepatannya tinggi karena interaksi tinggi,” ujar Anies seperti dikutip Antara.
Tanggap Darurat Bencana
Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta seluruh masyarakat, dunia usaha, organisasi sosial dan organisasi keagamaan mengambil langkah drastis karena sampai hari ini, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Jakarta mencapai 1.147 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 503 orang, 224 orang positif terjangkit, 13 orang dinyatakan sembuh dan 20 pasien meninggal dunia.
(liputan6 .com)